Sambangi Pengrajin Batik Pekalongan, Airlangga Janji Buka Pasar Global

Menko Airlangga temui pengrajin Batik Pekalongan.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungannya ke Pekalongan, mampir ke pengrajin batik setempat. Dalam kesempatan tersebut, dia menegaskan komitmen Pemerintah untuk terus berupaya membuka pasar-pasar baru pada skala global. 

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Airlangga mengatakan, untuk saat ini, negara-negara yang menjadi pasar utama batik Indonesia antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Karena itu para pengrajin harus terus meningkatkan kualitas barang yng diproduksinya.

“Upaya ini diyakini dapat membantu kembali meningkatkan kinerja industri batik nasional di tengah dampak pandemi sekaligus semakin memperkenalkan beragam batik khas Indonesia,” kata Airlangga dikutip dari keterangannya, Jumat, 17 September 2021.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Airlangga memaparkan nilai ekspor batik pada Januari hingga Juli 2020 mencapai US$21,54 juta, sedangkan dalam periode Januari hingga Juni 2019 angka tersebut berada di posisi US$17,99 juta. Pertumbuhan nilai ekspor batik ini disebabkan oleh semakin banyak diversifikasi dari produk batik.

“Berdasarkan potensi itulah industri kerajinan dan batik didukung sebagai salah satu sektor yang dapat menjadi penopang agenda (PEN) Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

Baca juga: Kemenkeu Utak-atik Anggaran Bersiap COVID-19 Jadi Endemi

Ailngga pun sempat mempraktikkan langsung cara membatik menggunakan alat tradisional canting. Sambil berdialog dengan para pengrajin untuk menyerap segala aspirasi. Komitmen Pemerintah untuk menjadikan batik sebagai seragam resmi pemerintah juga disampaikan.

“Batik yang diproduksi adalah batik tulis dan batik cap. Pemerintah berkomitmen bahwa batik ini selalu menjadi pakaian resmi seragam Pemerintah,” ujar Airlangga di salah satu sentra batik Pekalongan Perada Batik.

Sebagai informasi, Perada Batik Pekalongan merupakan salah satu contoh pelaku industri batik yang masih tetap bertahan di masa pandemi. Airlangga mengapresiasi pelaku industri batik ini yang meskipun terdapat pengurangan jumlah pengrajin, usaha yang berdiri sejak tahun 2011 ini tetap berinovasi dan berproduksi untuk terus menggerakkan ekonomi daerah.

“Kita mengapresiasi seluruh stakeholders yang terlibat menggerakkan industri batik. Saya ucapkan selamat karena tetap mampu bertahan di masa pandemi, bahkan ekspornya naik,” tuturnya

Berdasarkan keterangan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja setempat, UKM sektor usaha batik di Kota Pekalongan berjumlah 871 unit usaha.  Selama Pandemi COVID-19 tetap mampu bertahan dan cenderung mengalami peningkatan jumlah pelaku usaha.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya