KCIC Mitigasi Ancaman Banjir untuk Percepat Proyek Kereta Cepat

Proyek Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Konsorsium kereta cepat Jakarta-Bandung, PT. KCIC melakukan antisipasi mitigasi bencana banjir untuk mempercepat pengerjaan sekaligus mengurangi potensi banjir di lingkungan warga yang berdiri di sekitar proyek.

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh

“Para kontraktor yang tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) seperti CREC, Synohidro dan WIKA, telah melakukan berbagai perbaikan dalam sistem kerja terkait potensi banjir dan saluran drainase akibat kegiatan konstruksi,” kata GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, dalam keterangan persnya, Senin, 20 September 2021.

Mitigasi itu mulai dari penyisiran dan pemantauan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor, di antaranya sejumlah pintu air sungai dan saluran air di sekitar lokasi proyek memiliki potensi perubahan perilaku sebagai dampak dari pembangunan.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

“Konsorsium kontraktor proyek KCJB juga terus memonitor elevasi muka air pada outlet divertion secara berkala, terlebih di musim penghujan di aliran sungai yang berpotensi mengalami perubahan perilaku sebagai dampak proyek KCJB, seperti sungai Sunter (DK 2+000) yang mengalami pemendekan dan sungai Cikarang (DK 27+000) yang telah dipasangi pier,” katanya.

Hal yang sama pun dilakukan di aliran sungai lainnya yang terdampak proyek KCJB seperti Sungai Cisangkan (DK 115+814), sungai Cilember (DK 120+521), dan saluran irigasi Cigondewah Kaler (DK 122+250). Pengelolaan sistem drainase, Mirza mengklaim, akan dilakukan dengan lebih baik lagi.

BNPB Sebut Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

“Kami akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase, hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya. Kami juga membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran,” katanya.

Mirza juga menambahkan bahwa upaya perbaikan pengelolaan drainase di sekitar area proyek KCJB dilakukan sampe level normalisasi sungai seperti yang dilakukan di Bekasi. “Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala. Sekali pengangkutan bisa 100-150 truk,” katanya.

Upaya mitigasi yang dilakukan antara lain perbaikan pagar pembatas, pembersihan sampah, dan pemotongan rumput di area kerja agar tidak menutupi saluran drainase di DK 16+100, DK 14+600, DK 12+300 – 12+600, DK 115+000, DK 115+160, DK 115+560, DK 115+760 - DK 116+260, DK 116+760, DK 117+510 dan DK 120+760.
 
Selain itu, kontraktor terkait melakukan penutupan sementara dengan karung pasir pada cross drain di DK 120+240 yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pengecoran bertulang di area itu. Di area dengan potensi banjir cukup tinggi seperti DK 110+800 – DK 111+600 yang berada di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, dibuat saluran crossing sementara yang mengarah ke hilir untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
 
Pada cross drain di KM 4+500 (Bacthing Plant Baros), yang sebelumnya tertutup lumpur dan sampah, dilakukan pembersihan. Sebagian air yang menggenang pun sudah dialirkan melalui side ditch pasangan batu dengan dimensi yang mengecil ke arah KM4+600.
 
Di samping itu, Mirza menjabarkan, KCIC sudah dan akan terus melakukan perbaikan terhadap akses warga yang rusak akibat banjir yang terjadi sebelumnya, terutama banjir yang terjadi sebagai dampak dari proyek pembangunan KCJB.
 
Mitigasi ditujukan pada jalan tol yang berdekatan dengan area KCJB. “Untuk menghindari masuknya kotoran tanah dari area kerja proyek menuju ke badan jalan tol, diantisipasi dengan membuat washing bay dengan menggunakan 1 unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya