Pegang Presidensi G20, Jokowi Bawa Misi Ini ke Seluruh Dunia

Presiden Jokowi Pidato di Sidang Umum PBB Secara Virtual
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

VIVA – Presiden Jokowi turut menyinggung masalah terorisme dan perang yang masih terjadi di sejumlah negara. Hal itu dikatakan Presiden secara virtual pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hari ini waktu New York, Amerika Serikat.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

“Kita harus tetap serius menangani intoleransi, konflik, terorisme dan perang. Perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan dan kelompok minoritas harus kita tegakkan,” tegas Jokowi yang saat mengangkat isu itu membawa persoalan mengenai hak-hak perempuan. 

Jokowi juga memberi contoh masih terjadi di sejumlah negara, perang dan konflik bersenjata akibat sengketa politik. Seperti Myanmar, Afghanistan, dan juga Palestina. 

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

“Potensi praktik kekerasan dan marginalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang semakin jauh dari harapan serta krisis politik di Myanmar, harus menjadi agenda kita bersama,” kata Jokowi. 

“Harapan besar masyarakat dunia tersebut harus kita jawab dengan langkah nyata, dengan hasil nyata. Itulah kewajiban yang ada di pundak kita, yang ditunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk untuk memberikan harapan masa depan dunia,” sambungnya. 

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

Memegang status sebagai Presidensi G20 tahun depan, Indonesia pun mengambil tema besar yakni ‘Recover Together, Recover Stronger’ di depan para pemimpin dunia pada forum Sidang Majelis tersebut. Kata Jokowi, inklusivitas adalah prioritas utama kepemimpinan Indonesia.

“Indonesia akan berupaya agar G20 bekerja untuk kepentingan semua, untuk negara maju dan berkembang, utara dan selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau-pulau kecil di Pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya