Meski Defisit APBN Mengecil, Rupiah Masih Melemah karena Ini

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah tipis pada perdagangan Jumat, 24 September 2021. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.250 per dolar AS pagi ini.

Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi

Di pasar spot, hingga pukul 09.20 WIB rupiah terus bertengger di level Rp14.250 per dolar AS. Melemah, 0,05 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya Rp14.242.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.256 per dolar AS, menguat dari nilai tengah sebelumnya Rp14.249 per dolar AS.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Baca juga: Erick Thohir Akan Bubarkan 7 BUMN yang Lama Tak Beroperasi

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, isu yang memengaruhi sentimen pelaku pasar keuangan terhadap rupiah masih seputar kebijakan Federal Reserve dan utang Evergrande.

Rupiah Sentuh Rp 16.200 per Dolar AS, Begini Prediksi Terbaru Astronacci

Meski begitu, dia menekankan fenomena krisis Evergrande mampu memasuki babak baru di mana perusahaan properti terbesar kedua di China itu mencapai kesepakatan pembayaran bunga obligasinya.

"China Evergrande Group (HK:3333) pada Rabu untuk sementara meredakan kekhawatiran tentang kejutan pasar yang akan segera terjadi akibat krisis utangnya," kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Dari dalam negeri, dia mengatakan, sentimen positif yang mampu menopang laju pergerakan rupiah tercermin dari mengecilnya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Agustus 2021.

Defisit APBN hingga Agustus 2021 telah diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencapai Rp382,2 triliun atau setara 2,04 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Pasar merespons positif terhadap pernyataan Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang defisit Anggaran," tegas Ibrahim.

Dengan masih bergejolaknya dinamika pasar keuangan global, Ibrahim menilai mata uang rupiah masih akan terus berfluktuatif namun  ditutup melemah di rentang Rp14.230-14.280 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya