Transformasi Digital Harus Bisa Bangkitkan Pariwisata Bahari Indonesia

Pengelolaan Geopark Belitong diarahkan berkonsep pariwisata berkelanjutan (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • Antara

VIVA – Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak keunggulan karena keberadaan panorama pantai dan laut yang indah. Belum lagi kekayaan budaya, seni, dengan keunikan di masing-masing daerah.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Hal ini yang jadi perhatian CEO dan Co-founder Myshipgo, Harlin E. Rahardjo. Ia menegaskan beberapa keunggulan itu yang membuat sektor pariwisata di Tanah Air terutama bahari seharusnya jadi potensi menambah devisa negara.

"Namun, pandemi COVID-19 telah memporakporandakan sektor pariwisata dunia tak terkecuali Indonesia yang drop sekitar 90 persen selama pandemi ini," kata Harlin dikutip pada Jumat, 24 September 2021.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Maka itu, ia menekankan kondisi pariwisata yang terpuruk imbas pandemi mesti ada ikhtiar bersama agar bisa bangkit lagi. Salah satunya dengan membangkitkan pariwisata khususnya sektor bahari melalui transformasi digital.

Nah, untuk memahami maksud transformasi digital dan potensinya dalam membantu kebangkitan pariwisata bahari, Indonesia Maritime Club (IMC) kembali lagi dengan menggelar discussion series seri ke-33. Diskusi ini diinisiasi Myshipgo.

Arab Saudi Dirikan Maskapai Baru, Rute Riyadh-Afrika Akan Terealisasi

Adapun topiknya yakni 'Transformasi Digital untuk Membangkitkan Pariwisata Bahari Indonesia'. Diskusi ini akan digelar pada Sabtu besok, 25 September 2021, pukul 10.00-12.00 WIB.

Untuk narasumber yang akan jadi pembicara antara lain Dr. Ir. Arief Yahya MSc, yang merupakan mantan Menteri Pariwisata RI (2014-2019), Direktur Utama Telkom (2012-2014). Saat ini, Arief menjabat sebagai Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk dan Direktur PT. Visi Media Asia Tbk. 

Acara ini akan dimoderatori Alexander Hasan, yang merupakan Researcher dan Advisor myshipgo dan sekaligus MBA Candidate dari Kyoto University.

Harlin mengatakan, sektor maritim, kelautan, dan logistik ini, harus menjadi perhatian karena Indonesia negara kepulauan yang 70 persen wilayahnya adalah perairan. Dia memastikan, Myshipgo menggagas forum diskusi ini untuk dapat memberikan manfaat dan kontribusi berupa pemikiran, ide, serta edukasi di sektor maritim, kelautan, dan juga teknologi informasi/digitalisasi.

"Selain itu, Myshipgo berharap dapat merangkul para stakeholders di sektor tersebut, untuk berkolaborasi dan bersinergi agar bisa bangkit dari situasi pandemi COVID-19 demi memajukan Indonesia," ujarnya.

Pendaftaran untuk mengikuti acara tersebut dapat dilakukan melalui link di bit.ly/myshipgo_imc33 atau WA di +62 819 056 049 99.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya