Dongkrak Harga, Mendag: Telur Ayam Peternak akan Diserap untuk Bansos

Ilustrasi peternak telur.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi akan melakukan sejumlah lagkah dalam upaya memperbaiki harga telur ayam yang sedang anjlok. Dia pun mengaku memahami beratnya kondisi yang dialami peternak telur ayam saat ini.

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan menyerap telur para peternak untuk digunakan dalam paket bantuan sosial (bansos). Khususnya yang diberikan bagi masyarakat terdampak COVID-19.

"Jadi, ini salah satu terobosan yang sedang dipikirkan oleh Pemerintah, supaya harga telur ini baik, dan juga meningkatkan gizi masyarakat," kata Lutfi saat mengunjungi Pasar Badung, Bali, Sabtu, 25 September 2021. 

Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak, Mendag Zulhas: Tunggu Tanggal Mainnya!

Lutfi mengaku telah mendengar keluhan tentang anjloknya harga telur di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk itu, dia berupaya agar hasil panen para peternak dapat diserap secara maksimal.

"Ini yang sedang kami pikirkan. Kita bantu semua sama-sama, supaya bisa jalan perekonomian," tambahnya.

Otto Hasibuan: Rakyat Dituduh Pilih Prabowo-Gibran karena Bansos, Ini Sangat Menyakitkan!

Baca juga: Arief Yahya Tegaskan Indonesia Bisa Unggul dari China di Sektor Ini

Sejak diajak berbicara dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian, dan peternak ayam petelur dari Desa Suruhwadang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, bernama Suroto di Istana Kepresidenan, Mendag memikirkan nasib para peternak.

"Harga telur ini karena memang daya belinya turun. Maka harga telur secara nasional berada sekitar 10-20 persen dari harga standar Kementerian Perdagangan," ujar Lutfi.

Untuk itu, dengan menyerap telur dari peternak, Pemerintah tidak hanya membantu para peternak ayam petelur, namun strategi tersebut juga bisa menjaga gizi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Harga telur ayam anjlok di sejumlah daerah Indonesia. Harganya bahkan terus menyentuh level terendah hingga di bawah Rp20.000 per kilogram (kg) dari harga normal Rp20.000 sampai Rp25.000. Di tingkat agen bahkan harganya menyentuh Rp17.500 per kg. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya