Rupiah Melemah Tertekan Penguatan Yield Obligasi AS

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diprediksi tertekan seiring naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Pagi ini, rupiah melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.268 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin Rp14.253 per dolar AS.

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini dengan menguatnya kembali tingkat imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun. Kemarin yield sudah mencapai kisaran 1,51 persen, level tertinggi sejak 29 Juni 2021," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Penyewa Pusat Perbelanjaan hingga Warung Makin Dibikin Resah Anies

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Menurut Ariston, kenaikan imbal hasil obligasi AS biasanya karena ekspektasi pengetatan moneter di Negeri Paman Sam. The Fed diekspektasikan akan memulai program tapering yaitu mengurangi pembelian obligasi pada akhir tahun ini dan mengakhiri pembelian pada pertengahan tahun depan.

Selain itu, lanjut Ariston, penurunan minat pasar terhadap aset berisiko pagi ini di mana indeks saham Asia terlihat melemah, juga bisa menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi global meninggi karena meningkatnya kasus COVID-19 di dunia.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

"Dari dalam negeri, situasi pandemi yang semakin baik mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston.

Ariston mengatakan, rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.280 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.240 per dolar AS.

Seperti diketahui, Senin, 27 September 2021, rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.253 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.258 per dolar AS. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya