Ahok Ultimatum Kontraktor Proyek Kilang Pertamina Balikpapan

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • Instagram @basukibtp.

VIVA – Komisaris utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Kalimantan. Dia mengunjungi sejumlah wilayah kerja Pertamina untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar. 

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Salah satu yang dikunjungi Ahok adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Wilayah kerja yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), kini sedang dilakukan pengembangan untuk peningkatan kapasitaas produksinya.

Dalam kesempatan itu, Ahok pun mengultimatum pelaksana proyek pengembangan RDMP Balikpapan tersebut. Bahwa pengerjaannya harus sesuai dengan yang ditetapkan.

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

"Diingatkan agar kontraktor segera menyelesaikan proyek dengan kualitas terbaik. Serta tanpa tambahan biaya yang bisa merugikan Pertamina, maupun nilai keekonomian proyek ke depannya," tegas Ahok dikutip dari akun Instagram pribadinya, Rabu, 29 September 2021.

Ahok menegaskan, proyek ini harus memberikan manfaat yang besar mendongkrak kinerja Pertamina. Bukan pengerjaannya justru memberikan beban tambahan bagi perusahaan.

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Baca juga: Kontribusi BUMN Tahun Ini Stagnan, Ini Penjelasan Erick Thohir

"Kita mau proyek ini selesai dengan segala konsekuensinya, tetapi harus tetap sesuai aturan dan asas keadilan," tambahnya.

Catatan VIVA, RDMP Balikpapan merupakan satu dari proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas kilang yang dilakukan Pertamina. Bukan hanya penambahan kapasitas, namun produk yang dihasilkan juga akan memiliki standar EURO V.

Kompleksitas kilang juga akan bertambah. Sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan bisa mengolah minyak mentah dengan kandungan sulfur lebih tinggi.

Dengan investasi sekitar US$6,5 miliar, kilang Balikpapan akan menyerap tingkat kandungan dalam negeri yang diprediksi mencapai lebih dari 30 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya