Faktor Global Ini Terus Picu Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Uang Rupiah dan Dolar AS. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Kamis, 30 September 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.300 per dolar AS pagi ini.

Rupiah Sentuh Rp 16.128 per Dolar AS, Airlangga: Sedikit Lebih Baik dari Malaysia dan China 

Di pasar spot, hingga pukul 09.45 WIB rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.311 per dolar AS. Melemah 0,15 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.290 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.407 per dolar AS, juga melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.269 per dolar AS.

Analis Perkirakan BI Bakal Intervensi Besar-besaran Imbas Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Perintah Jokowi Batalkan Kepengurusan Moeldoko

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, pergerakan rupiah sepanjang hari ini masih akan dipengaruhi oleh perubahan kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat.

Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS Imbas Serangan Langsung Iran ke Israel

"Pelaku pasar mengantisipasi potensi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat," kata dia hari ini.

Kekhawatiran ini menurutnya memicu pelaku pasar keuangan untuk kembali masih ke aset-aset yang dianggap aman, seperti halnya dolar AS. Dengan demikian, nilai tukar dolar mengalami penguatan.

Kondisi ini pun menurutnya diperburuk dengan melemahnya data indeks aktivitas manufaktur di CHina pada September 2021 sehingga berpotensi menekan harga-harga komoditas andalan ekspor Indonesia.

Sementara itu, mengutip dari Tinjauan Ekonomi dan Pasar Harian Kantor Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, isu yang menekan rupiah juga masih dipicu kekhawatiran terhadap defaultnya pemerintah AS.

Tergambar dari imbal hasil SBN tenor 10 tahun yang naik 6,2 basis poin (bps) menjadi 6,24 persen dan imbal hasil SBN global dalam bentuk valas untuk tenor 10 tahun naik 4,8 bps menjadi 2,38 persen.

"Perkembangan nilai tukar Rupiah dan imbal hasil SBN sejak awal pekan sangat dipengaruhi oleh sentimen global, terutama terkait dengan
pergerakan imbal hasil UST seiring kekhawatiran akan terjadinya default Pemerintah AS," tuturnya.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Andry mengatakan, tim ekonom Bank Mandiri telah memperkirakan bahwa sepanjang hari ini rupiah akan bergerak pada pada interval Rp14.263 – 14.327 per dolar AS.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya