Cara Kemendag dan Kadin Atasi Kelangkaan Kontainer

Sejumlah truk kontainer terparkir saat dilakukan uji coba penggunaan kantong parkir truk kontainer
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Kementerian Perdagangan dan Kadin Indonesia dianggap telah berkomitmen untuk pengadaan kontainer guna membantu menunjang agar kinerja ekspor semakin positif tahun 2021. Maka dari itu, para eksportir mengapresiasi komitmen Kementerian Perdagangan dan Kadin.

Indonesian Economy Has Strength to Face Middle East Crisis

Kepala Sekolah Ekspor, Handito Joewono mengapresiasi upaya Kementerian Perdagangan dan Kadin Indonesia dalam mendapatkan komitmen kontainer yang sedang mengalami kelangkaan saat ini. Menurut dia, strategi ini sangat bagus mengingat suasana ekspor lagi kondusif. 

"Karena penyediaan kontainer sangat diperlukan untuk ekspor dan melanjutkan pertumbuhan besar yang sedang terjadi saat ini,” kata Handito melalui keterangannya pada Sabtu, 2 Oktober 2021.

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

Oleh karena itu, kata Handito, komitmen pemerintah dan pelaku usaha ini harus dimaksimalkan. Apalagi, ekspor industri furnitur dan mamin yang banyak digeluti produsen dan eksportir UKM. 

"Jadi, kami di Sekolah Ekspor yang konsentrasi mendorong eksportir baru dan kecil, menyambut positif komitmen antara Kemendag dan Kadin Indonesia ini," ujarnya.

Arsjad Buka Suara Soal Kabar Pertemuannya dengan Prabowo

Diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan ada tambahan suplai kontainer 800-1.000 unit per bulan. Menurut dia, komitmen tambahan kontainer datang dari berbagai negara. Kesepakatan terjadi setelah pemerintah mempertemukan eksportir dengan kalangan usaha. 

Kemendag menggamit Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, serta operator pelayaran jalur utama (Main Line Operator/MLO) untuk mencari solusi kekurangan kontainer, dan kelangkaan kontainer terjadi bukan hanya di Indonesia.  

Meski begitu, kata Lutfi, Indonesia sebenarnya butuh hingga 1.000 kontainer per minggu. Hal ini untuk menunjang tingginya permintaan pasar dan menunjang ekspor furnitur. Kemudian, pasokan kontainer juga bertambah untuk sektor makanan dan minuman sebanyak 3.500-3.800 unit per bulan. Tambahan suplai ini adalah solusi dari kelangkaan kontainer yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Kelangkaan peti kemas (kontainer) masalah serius datangnya order akibat perang dagang AS dan China," kata Lutfi.

Ia menambahkan, Indonesia kebanjiran pesanan dari berbagai negara karena ekses perang dagang antara China dan Amerika Serikat. “Ini bisa dimanfaatkan untuk ekspor industri elektronika, alas kaki, garmen, dan furnitur," jelas dia.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pada Agustus 2021, berhasil mencetak rekor baru dalam sejarah perdagangan Indonesia. Tercatat, Indonesia berhasil memecahkan nilai ekspor tertinggi sejak Agustus 2011. 

Performa ekspor nasional di Agustus 2021 berhasil meningkat 20,95 perssn (mom), menjadi sebesar US$21,42 miliar. Peningkatan tersebut didorong penguatan ekspor migas dan nonmigas, masing-masing sebesar 7,48 persen dan 21,75 persen (mom). 

Secara kumulatif, ekspor Januari-Agustus 2021 mencapai US$142,01 miliar atau naik 37,77 persen (yoy). Peningkatan ini dipengaruhi meningkatnya ekspor nonmigas menjadi US$ 134,13 miliar atau naik 37,03 persen; serta naiknya ekspor migas menjadi US$7,87 miliar atau tumbuh 51,78 persen.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya