BI Proyeksikan Pertumbuhan Kredit 2021 Tembus 6 Persen

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit pada tahun ini akan bisa menyentuh angka 6 persen. Perkiraaan ini jauh lebih tinggi dari realisasi pada 2020 yang terkontraksi hingga minus 2,41 persen.

Airlangga Tegaskan Tak Hanya Rupiah yang Melemah, Won hingga Bath Juga Ambruk

Optimisme ini tercipta karena memasuki Semester II-2021, stabilitas sistem keuangan Indonesia diperkirakan BI tetap terjaga, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai.

"Ketahanan sistem keuangan diprakirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong," kata Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur dikutip dari keterangannya, Selasa, 5 Oktober 2021.

BCA Himpun DPK Rp 1.121 Triliun hingga Kuartal I-2024, Naik 7,9 Persen

Mengutip Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.37, BI memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 4-6 persen dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6-8 persen.

Nur menjelaskan, perkiraan ini didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit. Meskipun, risiko faktor eksternal masih besar.

Tumbuh 11,7 Persen, BCA Bukukan Laba Bersih Rp 12,9 Triliun Kuartal I-2024

"Namun, sejumlah tantangan tetap perlu diwaspadai, termasuk rencana kebijakan tapering The Fed," tuturnya.

Baca juga: Venue PON XX Papua Ini Ternyata Banyak Catat Rekor MURI

Dia memastikan, BI akan terus mencermati dinamika perekonomian dan perkembangan penyebaran COVID-19 dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan.

Berbagai upaya penguatan ditegaskannya akan dilakukan BI untuk mendorong intermediasi, termasuk untuk menjawab tantangan peradaban baru setelah pandemi COVID-19.

"Untuk itu Bank Indonesia akan terus melakukan Inovasi di aspek digital, inklusi ekonomi dan keuangan, serta ekonomi hijau," paparnya.

Sinergi bauran kebijakan BI bersama dengan otoritas keuangan lain dan Pemerintah akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.  

BI mencatat intermediasi perbankan mulai tumbuh positif meskipun belum kuat, didorong oleh permintaan pembiayaan yang mulai meningkat seiring dengan membaiknya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT).

Selama semester I 2021, kredit tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada bulan-bulan akhir semester tersebut.

"Perkembangan ini antara lain ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global," ujar Nuh.

Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, namun korporasi pada beberapa sub-sektor Industri Pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya