Kolaborasi Pemerintah-Swasta Tingkatkan Peran Perempuan Genjot UMKM

Toko kelontong
Sumber :
  • Src

VIVA – Kolaborasi Pemerintah dengan pihak swasta mendorong digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya yang dikelola oleh perempuan terus ditingkatkan. Seperti yang dilakukan pemerintah bersama Sampoerna saat ini.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyakini, rangkaian kegiatan Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia, Sampoerna, upaya digitalisasi UMKM tersebut bisa terkaselerasi.

Apalagi SAPA Indonesia, menghadirkan pakar dan pembuat kebijakan untuk memberikan keterampilan praktis bagi pelaku UMKM. Serta mendiskusikan langkah menuju pemberdayaan UMKM perempuan.

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

"Kita terus mendorong UMKM agar go digital, dan target kita di 2024 adalah 30 juta UMKM sudah go digital. Saat ini baru sekitar 15,9 juta UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital, atau sekitar 24 persen dari total UMKM di Indonesia,"kata Teten dalam webinar SAPA Indonesia, Selasa, 5 Oktober 2021.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, Pemerintah terus medorong perkembangan UMKM serta peranan perempuan dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat ini.

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

"Pemerintah memberikan alokasi anggaran senilai Rp95,13 triliun. Yang dimanfaatkan antara lain untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), perluasan kredit modal kerja, restrukturisasi dan penjaminan kredit UMKM, Banpres Produktif Usaha Mikro, dan fasilitas lainnya," ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, UMKM menyerap Rp32,72 triliun, lebih dari separuh dari realisasi program PEN senilai Rp61,62 triliun. Khususnya, pada kategori KUR super mikro, di mana lebih dari 90 persen penerima manfaatnya adalah perempuan.

Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan guna membekali UMKM. Terutama dengan akses pasar, akses finansial, dan akses teknologi dengan pemberdayaan maupun pendidikan.

"Semoga kita bisa mendorong semangat UMKM perempuan untuk bangkit, maju bersama, menjadi UMKM yang tangguh dan dapat naik kelas," kata Airlangga.

Sementara itu, Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita menegaskan komitmen berkelanjutan pihaknya dalam mengembangkan UMKM, khususnya UMKM perempuan. Ia mengambil contoh besarnya peran perempuan pada komunitas toko kelontong binaan Sampoerna Retail Community (SRC).

Berdasarkan data Sampoerna, dari 150.000 toko kelontong yang tergabung dalam SRC, 57 persennya adalah milik perempuan. Sementara pada Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah membina lebih dari 54.500 UMKM, lebih dari 50 persen digerakkan atau dimiliki oleh perempuan.

"SRC kami membina dan membangun sebuah komunitas yang terdiri dari 150.000 toko kelontong. Lebih dari 57 persen toko kelontong tersebut dimiliki dan dikelola oleh perempuan, dengan lebih dari separuh di antaranya merupakan pencari nafkah utama keluarga mereka," kata Elvira.

Lebih jauh, Elvira menjelaskan bukti nyata pelaku UMKM perempuan untuk memberdayakan komunitas sekitarnya. Hal itu terwujud pada inisiatif Pojok Lokal SRC yang mengajak para anggotanya untuk mendedikasikan porsi tokonya untuk memajang dan menjual produk lokal. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya