Menko Airlangga Sebut Ekonomi RI Makin Membaik, Ini Indikatornya

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Konpers PPKM
Sumber :
  • Zoom Meeting Kemenkomarves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan yang masih terjadi pada kinerja ekspor Indonesia, ternyata telah turut mendorong kinerja neraca perdagangan nasional yang tercatat mengalami surplus selama 16 bulan berturut-turut.

Mau Beli Avanza atau Veloz Bekas, Segini Harga dan Pajak Tahunannya

Sejumlah faktor yang disebut-sebut ikut mendorong perbaikan neraca perdagangan itu. Antara lain yakni pulihnya perekonomian di negara-negara mitra dagang, serta dampak supercycle dari kenaikan harga komoditas global seperti batu bara, minyak mentah, sawit, karet, tembaga, emas, nikel, dan komoditas lainnya.

"Indikator-indikator global relatif stabil, di mana tercermin pada kinerja nilai tukar rupiah yang relatif stabil dan posisi cadangan devisa Agustus yang mencapai US$144,8 miliar," kata Airlangga dalam telekonferensi, Rabu 6 Oktober 2021.

Terpopuler: Harga Plus Pajak Tahunan Mobil Bekas Honda Brio dan Daihatsu Xenia

"Ini mengindikasikan economic resilience daripada ketahanan di sektor eksternal kita," ujarnya.

Baca juga: Marak Pinjol Ilegal, Pemkot Bandung Luncurkan Satgas Anti Rentenir

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa realisasi neraca perdagangan Indonesia per Agustus 2021 mengalami surplus US$4,74 miliar, dan dinilai sebagai angka tertinggi yang berhasil ditorehkan sejak Desember 2006 silam.

Di sisi lain, Airlangga menjelaskan bahwa indikasi lain dari perbaikan kinerja perekonomian nasional juga dapat dilihat dari realisasi kinerja penerimaan pajak. Per 31 Agustus 2021, penerimaan pajak tercatat mencapai angka Rp741,3 triliun.

"Atau tumbuh sekitar 9,5 persen secara year-on-year dibandingkan capaian per Agustus 2020," kata Airlangga.

Karenanya, Airlangga pun kembali menekankan bahwa dengan semakin eratnya sinergi antara pemerintah, korporasi, dan para stakeholder terkait lainnya, maka hal itu akan dapat mendukung penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional secara optimal.

"Sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di keseluruhan tahun ini dapat kembali ke jalur positif di kisaran 3,7-4,5 persen, dan tahun depan kita bisa tembus di kisaran 5,2 persen secara year-on-year sesuai yang direncanakan dalam APBN," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya