UNDP: Lebih dari 1 Juta Orang Indonesia Berpotensi Jatuh Miskin

ILustrasi/Kemiskinan di daerah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – United Nations Development Programme (UNDO) mengumumkan Indeks Kemiskinan Multidimensi atau Multidimensional Poverty Index (MPI) global terbaru, Jumat, 8 Oktober 2021, termasuk di Indonesia.

Potensi Wakaf RI Capai Rp 180 Triliun per Tahun, Menag Sebut Bisa untuk Bantu Entaskan Kemiskinan

Indeks kemiskinan ini tidak hanya mencakup penghasilan tetapi juga meliputi akses ke air bersih, sanitasi, bahan bakar untuk memasak, listrik, rumah, aset, lama sekolah, nutrisi hingga kematian anak.

Pada tahun-tahun sebelum masa Pandemi COVID-19, UNDP menyatakan bahwa terjadi kemajuan pada pengentasan dimensi utama kemiskinan di Indonesia. Namun pada pandemi datanya menjadi suram.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Baca juga: Bikin Geger, Ini Penampakan Bambu yang Dipakai PUPR Buat Jalan Tol

Pada 2017, disebutkan, 3,6 persen dari total penduduk Indonesia, yakni 9,5 juta orang miskin secara multidimensi, sementara 4,7 persen rentan terhadap kemiskinan multidimensi. Pada 2012, sekitar 6,9 persen dari total penduduk Indonesia atau 17 juta tergolong miskin secara multidimensi.

Letakan Batu Pertama Pembangunan Bedah Rumah, Pj Gubernur Sumsel Ungkap Upaya Turunkan Kemiskinan

Nilai MPI Indonesia terbaru yang merupakan proporsi penduduk miskin secara multidimensi yang disesuaikan dengan intensitas kemiskinan sebesar 0,014, menunjukkan perbaikan dibandingkan data terakhir pada 2012 sebesar 0,028.

"Meskipun MPI terbaru menyajikan temuan yang menggembirakan, studi yang dilakukan oleh UNDP Indonesia di puncak pandemi pada 2020 berikan gambaran yang lebih suram," tulis keterangan resmi laporan UNDP tersebut.

Berdasarkan penelitian, penurunan pendapatan dan peningkatan pengeluaran telah membuat rumah tangga yang disurvei, yang berada di kelompok 40 persen terbawah dalam masyarakat, menjadi lebih miskin dan bahkan lebih rentan.

Badan Pusat Statistik (BPS) pun disebutkan telah mengonfirmasi Tingkat kemiskinan secara keseluruhan mencapai angka dua digit yaitu 10,19 persen per Agustus 2020. Angka itu membaik sedikit menjadi 10,14 persen pada Maret 2021.

Prioritas Pengurangan Angka Kemiskinan

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Di sisi lain, dalam laporan Voluntary National Review 2020 yang diterbitkan oleh Kementerian PPN/Bappenas menyatakan bahwa pandemi semakin memperparah  ketimpangan.

Rasio Gini Indonesia turun dari 0,402 pada pada 2015 menjadi 0,380 pada 2019, namun angka tersebut malah meningkat pada 2020 menjadi 0,385. Sedangkan, pada Maret 2021, berada di 0,384.

Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura menekankan, meskipun Indeks Kemiskinan Multidimensi menunjukkan beberapa kemajuan di antara kelompok-kelompok paling rentan di Indonesia sebelum pandemi, potensi orang yang akan jatuh ke kemiskinan sangat banyak.

"Lebih dari satu juta orang berpotensi jatuh ke dalam kemiskinan. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan upaya untuk menyiapkan lebih banyak sumber daya untuk memberdayakan masyarakat rentan yang terjerumus ke dalam kemiskinan,” tegas dia.

Laporan MPI terbaru juga mengeksplorasi bagaimana pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung telah memengaruhi tiga indikator pembangunan utama: perlindungan sosial, mata pencaharian dan kemampuan untuk bersekolah yang berkaitannya dengan kemiskinan multidimensi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya