- Home Design
VIVA – Kementerian Perdagangan bersama dengan lima institusi menandatangani perjanjian kerja sama untuk membentuk program akselerasi ekspor bagi produk dekorasi rumah dan furnitur kecil, khususnya bikinan pelaku Usaha Kecil dan Menengah.
Lima institusi ini adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dewan Kerajinan Nasional, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia serta Business and Export Development Organization (BEDO).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Didi Sumedi mengatakan, program kerja sama ini disebut ‘Akselerasi Usaha Kecil dan Menengah/Industri Kecil dan Industri Menengah Siap Ekspor’, atau disingkat ‘Aku Siap Ekspor’.
"Ini melalui pembinaan intensif agar dapat masuk ke pasar Amerika Serikat, Kanada, Australia, Afrika Selatan, dan pasar-pasar internasional lainnya,” ujar Didi dikutip dari keterangannya, Selasa, 12 Oktober 2021.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini
Didi menjelaskan, program ‘Aku Siap Ekspor’ ditujukan bagi UKM dan IKM untuk membantu menyusun rencana pemasaran yang mempertimbangkan target pasar, sehingga pelaku usaha mendapatkan pembeli mancanegara.
Dia juga menjelaskan, program ini didesain khusus bagi perusahaan yang masih di fase awal dalam persiapan ekspor. Ini dilakukan karena produk dekorasi rumah dan furnitur dianggap memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia.
"Sebagai salah satu sektor penyumbang peningkatan ekonomi yang besar di Indonesia, produk dekorasi rumah dan furnitur memiliki peran yang sangat penting bagi Indonesia," tuturnya.
Dekorasi rumah minimalis
Program ini pada dasarnya telah dilaksanakan sejak Juni 2021, di mulai dengan sosialisasi kepada pelaku usaha dekorasi rumah dan furnitur kecil di seluruh Indonesia.
Hasilnya, 114 peserta program terseleksi akan dibimbing secara langsung oleh pelatih dan mentor berpengalaman di industri dekorasi rumah dan furnitur kecil yang merupakan anggota Dekranas, HIMKI, dan BEDO.
Titik berat program ini adalah fase persiapan ekspor. Fase tersebut meliputi penguatan internal organisasi UKM, pendampingan penyusunan strategi dan rencana ekspor, praktik bisnis dan negosiasi, serta materi-materi pendukung lainnya.
