Candi Prambanan Bersiap Gelar Lagi Sendratari Ramayana

Gantari The Final Journey to Java
Sumber :
  • IST

VIVA – Sebuah ajang fashion Gantari, The Final Journey to Java, digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu 9 Oktober 2021. Gelaran fashion yang diselenggarakan memeringati Hari Batik Nasional ini dilaksanakan dengan konsep hybrid, yaitu menggabungkan pertunjukan online dengan offline.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Gantari menampilkan presentasi 150 koleksi terbaru busana siap pakai hasil karya tangan pengrajin tradisional berupa batik, jumputan, dan tenun lurik, dengan bahan serat natural. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta para pemerhati mode dan tokoh-tokoh yang peduli akan seni dan kebudayaan hadir dalam kegiatan itu.

Kegiatan itu dihelat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan menggandeng Lakon Indonesia dan Jakarta Fashion & Food Festival.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Suksesnya penyelenggaraan even Gantari ini membuat kami akan menggelar even lain di Prambanan salah satunya Sendratari Ramayana yang sempat berhenti selama pandemi," kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono Selasa 12 Oktober 2021.

Edy menjelaskan bahwa even dengan konsep hybrid menjadi alternatif yang bisa dipilih untuk kembali menghidupkan kegiatan-kegiatan di Candi Prambanan yang sempat vakum karena pandemi COVID-19 dan penerapan PPKM.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Untuk menggelar kegiatan, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 baik Jawa Tengah maupun DI Yogyakarta. Selain itu aplikasi PeduliLindungi akan dipakai untuk akses masuk bagi pengunjung even.

Salah satu kegiatan yang akan kembali digelar di Candi Prambanan adalah pentas tari kolosal Sendratari Ramayana. "Untuk even Sendratari Ramayana dan Roro Jonggrang bulan Oktober ini sudah mulai digelar," ujar Edy.

Penyelenggara kegiatan Gantari yang juga pendiri Lakon Indonesia, Thresia Mareta, mengatakan ajang itu merupakan perjalanan untuk mendalami dan menyempurnakan cerita Lakon Indonesia, sebagai kelanjutan dari kegiatan yang sebelumnya telah digelar pada 15 November 2020 di Jakarta.

"Perjalanan ini merupakan cerita yang menggambarkan metamorfosa Lakon Indonesia. Melakoni peranannya dalam menggali budaya dan tradisi serta mempertahankan prinsip dasar yang telah diwariskan secara turun temurun," kata Thresia.

Thresia menambahkan dalam pagelaran kali ini, Lakon Indonesia berkolaborasi dengan designer Irsan, arsitek Adi Purnomo, hingga badan pemerintah dan Kementerian Parekraf.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu para pengrajin, UMKM, terutama dalam industri fashion dan industri kreatif lain sebagai pendukungnya untuk bergerak, terutama di dalam masa pandemi ini," kata Thresia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya