Jokowi Tunggu Hasil BUMN Ambil Alih Blok Rokan hingga Tambang Freeport

Presiden Jokowi di Gresik resmikan smelter Freeport.
Sumber :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

VIVA – Presiden Joko Widodo masih menanti apa hasil timbal balik setelah negara menguasai pengelolaan dan menggengam saham mayoritas dari perusahaan asing beberapa tahun belakangan ini. Khususnya perusahaan yang beroperasi mengeksplloitasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia.

Stasiun Whoosh di Karawang Belum Beroperasi, Erick Thohir Ungkap Penyebabnya

Jokowi menyebut, pengambilalihan itu kepada sejumlah perusahaan asing yang telah menguasai blok energi seperti Mahakam, tambang Freeport dan terakahir blok Rokan. Itu semua berlangsung dalam kurun waktu lima tahun belakangan setelah sekian lama dikuasai perusahaan asing mengeksploitasi kekayaan alam RI.

“Inilah yang masih jadi pertanyaan? Tapi kita lihat setahun dua tahun empat tahun kita lihat mampu kah kita,” kata Jokowi pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 13 Oktober 2021.

Menteri PAN-RB Siapkan Formasi ASN di IKN Bagi Putra-Putri Asli Kaltim

Jokowi pun masih menunggu kerja dari para perusahaan BUMN yang mengambilalih kelola blok energi tersebut. Atau juga Freeport yang 51 persen sahamnya dimiliki negara lewat holding tambang BUMN MIND ID.

Baca juga: Potensi EBT Indonesia Besar, Pakar Sebut Bisa Jadi Rebutan Dunia

Jokowi Ungkap Skandal Pencucian Uang Lewat Kripto hingga Rp 139T

“Sekarang tinggal kita melihat, kita bisa tidak melanjutkan, meningkatkan produksi dari yang telah kita ambil alih ini?,” kata kepala negara.

Jokowi lantas menyampaikan perjuangan Pemerintah mengambilalih tiga perusahaan yang selama ini bercokol melakukan penambangan. Disebutkan oleh Presiden salah satunya Freeport Indonesia, yang sebelumnya negara hanya mengempit saham 9 persen di sana, dan saat ini menguasai dengan 51 persen.

Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik.

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

“Kemudian juga blok Mahakam yang sudah 43 tahun dikelola oleh Total dari Prancis diambil alih dan kita kembalikan ke Pertamina. Yang terakhir blok Rokan yang sudah dikelola 97 tahun oleh Chevron juga sudah 100 persen dan kita berikan ke Pertamina,” kata Jokowi.

“Kita harus menjamin nilai tambah nilai tambah sangat penting untuk kepentingan nasional kepentingan nasional, kepentingan dalam negeri, kepentingan rakyat kita,” ucap Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya