Rupiah Menguat Sentuh Rp14.070 per Dolar AS, Ini Faktor Pemicunya

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus menguat pada perdagangan Jumat, 15 Oktober 2021. Rupiah terus bergerak mendekati Rp14.000 per dolar AS.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Di pasar spot, hingga pukul 09.05 WIB rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.070 per dolar AS. Menguat 0,34 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.117.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir atau kemarin sore berada di level Rp14.155 per dolar AS, melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.221.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penguatan signifikan yang dialami nilai tukar rupiah ini disebabkan oleh jatuhnya indeks dolar AS.

"Karena imbal hasil US Treasury yang lebih lama turun setelah data inflasi AS menunjukkan harga naik dengan kuat bulan lalu, sementara risalah dari pertemuan Federal Reserve September mengkonfirmasi pengurangan akan dimulai segera," ucapnya.

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

Baca juga: Viral Anak Dibiayai Sekolah Pilot Rp1 Miliar, Begini Jadinya

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Ibrahim menyatakan, imbal hasil pada Treasuries jangka pendek, yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga, meningkat setelah laporan inflasi AS naik 0,4 persen.

"Selain itu, lonjakan harga energi telah menambah kekhawatiran inflasi dan memicu taruhan bahwa Fed mungkin perlu bertindak lebih cepat untuk menormalkan kebijakan daripada yang diproyeksikan sebelumnya," papar dia.

Di sisi lain, Ibrahim melanjutkan, dari dalam negeri pelaku pasar keuangan menantikan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal III-2021. Diperkirakan angkanya positif.

"Diperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh sekitar 3,5-4,5 persen year on year  (YoY) walaupun turun dari Kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen. Optimisme  tersebut dipengaruhi oleh low base effect dan pengendalian COVID-19 yang semakin baik," tegasnya.

Dengan berbagai perkembangan ini Ibrahim memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar sepanjang hari ini akan bisa ditutup menguat di rentang Rp14.080-14.130 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya