Menhub: Bandara Perairan Perlu untuk Dorong Kemajuan Pariwisata

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran Bandara Perairan di Indonesia dibutuhkan dalam rangka mendukung kemajuan sektor pariwisata nasional.

Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 

Karena, infrastruktur transportasi yang berkembang di negara-negara kepulauan adalah bandara perairan atau water aerodrome, dan pesawat apung atau sea plane.

"Selain mampu membuka konektivitas antar daerah, juga bermanfaat dalam menunjang pengembangan daerah yang berkelanjutan, menghubungkan daerah-daerah terpencil dan perbatasan, serta mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia," kata Budi dalam telekonferensi, Jumat 15 Oktober 2021.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Baca juga: Senangnya Jokowi Lihat Wajah Baru Labuan Bajo, Puji Menteri PUPR

Menhub mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar obyek pariwisata harus dilakukan melalui pendekatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, maka fungsi dan manfaat bandar udara perairan di Indonesia menurutnya masih dapat dimaksimalkan.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Saat ini, pengaturan bandara perairan di Indonesia masih sangat umum dan minimalis, dimana mengacu kepada payung regulasi penerbangan dan kebandarudaraan. 

"Ketentuan yang ada harus dimodifikasi dan dikontekstualisasikan dengan kebutuhan pengoperasian bandara perairan," ujarnya.

Suasana di Bandara Soetta, Tangerang, Banten.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

Budi menjelaskan, harus ada usaha untuk mengharmonisasikan antara peraturan penerbangan dan pelayaran. Hal itu menurutnya termasuk kerja sama instansi Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, badan usaha, dan akademisi, dalam penerapan peraturan tersebut. 

"Supaya tercapai tujuan dalam mendukung pariwisata nusantara melalui kolaborasi anak bangsa," kata Menhub.

Diketahui, pengembangan bandara perairan ini nantinya akan menggabungkan tiga sarana transportasi konvensional, yaitu transportasi darat, laut, dan udara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya