Terapkan Bisnis Ramah Lingkungan, Operasional BRINS Irit 10% Lebih

BRI Insurance
Sumber :
  • Humas BRI

VIVA – PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance (BRINS) terus melakukan inisiatif berbasis nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) dalam operasional bisnis yang dilakukan. Penerapan green operation itu memperhatikan aspek-aspek Environment, Social, dan Governance (ESG).

Membudayakan Gaya Hidup Ramah Lingkungan dengan Panel Surya

Chief Executive Officer BRI Insurance Fankar Umran mengungkapkan, selama 2021 BRINS menghemat operation cost lebih dari 10 persen dengan penerapan
green operation atau prinsip ramah lingkungan. Selain itu BRINS juga terus melakukan berbagai inisiatif ramah lingkungan di antaranya launching product Greensurance.

Baca juga: Jangan Coba-coba Lakukan Praktik Suap dan Korupsi di Holding PTPN

BRI Insurance Capai Premi Bruto Tertinggi Selama Ramadan

“Ini menjadi salah satu motivasi kami untuk terus konsisten dalam memaksimalkan green operation dengan memperhatikan aspek-aspek ESG untuk mencapai SDGs, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” jelas Fankar dikutip dari keterangannya, Jumat, 15 Oktober 2021.

Komitmen BRINS itu pun mendapatkan apresiasi dua penghargaan di TJSL & CSR Award 2021 yang merujuk pada Permen BUMN PER-05/MBU/04/2021. Penghargaan pertama yaitu kategori corporate TJSL Award Pilar Lingkungan, dan kedua adalah Fankar Umran dinobatkan sebagai The Leader of TJSL Initiative” pad CEO Category.

Merawat kulit dari Bahan Vegan

Direktur Utama PT BRI Insurance (BRINS) Fankar Umran.

Photo :
  • Dokumentasi BRI Insurance.

"Kami terus berusaha untuk memberikan impact lebih bagi sosial, ekonomi dan lingkungan sekitar dengan tentunya tetap memperhatikan aspek keberlanjutan. Namun bukan hanya itu, tapi kami juga harus memastikan bahwa TJSL dan green initiative yang kami lakukan terukur, berdampak dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sebagai informasi, penilaian TJSL & CSR Award 2021 terdiri dari empat pilar SDG’s, yakni Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, Hukum dan Tata Kelola, serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan. 

Selain itu, terdapat enam aspek pendukung, yaitu terkait kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, keberlanjutan serta dokumen pelengkap. Nilai tambah dalam penilaian diberikan kepada perusahaan yang telah mengukur tingkat efektivitas program TJSL menggunakan parameter Social Return on Investment (SROI).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya