Habiskan Kuota KPR FLPP, BTN Akad Massal 3.000 Unit Rumah Se Indonesia

Ilustrasi Pembiayaan perumahan.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggelar akad kredit massal sebanyak 3.000 unit di seluruh Indonesia. Akad massal ini disebut yang terbesar sepanjang 2021 guna mendorong pemulihan ekonomi nasional terdampak COVID-19.

Viral Mobil Sedan Terbang dan Masuk Garasi Rumah Komplek Elite

Selain itu, Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, akad Kredit Pemilikan Rrumah (KPR) secara massal ini juga merupakan rangkaian dari Hari Habitat Dunia. Yang diperingati setiap hari Senin minggu pertama bulan Oktober.

“KPR yang diakadkan terdiri dari KPR FLPP dan BP2PT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan). Ini untuk menghabiskan sisa kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang akan habis pada Oktober 2021 ini,” ujar Nixon saat Akad Kredit Massal dengan tema "di Pasuruan, Jawa Timur, dikutip Senin, 18 Oktober 2021.

7 Negara Paling Beragam di Asia, Indonesia Nomor Segini

Menurut Nixon, terselenggaranya akad kredit massal ini berkat kolaborasi BTN dengan developer yang memiliki kondisi rumah sesuai ketentuan dan siap dilakukan akad. Sehingga, prosesnya bisa dilakukan cepat hingga pembeli bisa menempati rumah tersebut.

Adapun daerah yang melakukan akad terbanyak ada di Bekasi. Hal ini dikarenakan potensi perumahan subsidi yang tersebar di wilayah Bekasi yang cukup besar.

Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana

Nixon menuturkan, Pasuruan menjadi pusat akad kredit massal dikarenakan potensi pengembangan perumahan subsidi cukup potensial di wilayah itu. Selain itu pemerintahnya juga sangat mendukung dalam hal pemenuhan perumahan subsidi. 

“Akad kredit massal selain memperingati hari Habitat Dunia, Jawa timur juga tengah merayakan HUT ke-76 hari berdirinya provinsi Jawa Timur yang diperingati setiap tanggal 12 Oktober, hal ini menjadi dasar pemilihan kabupaten Pasuruan untuk mewakili Jawa Timur sebagai host pelaksanaan akad massal,” katanya.

Lebih lanjut Nixon mengungkapkan prospek pertumbuhan ekonomi tahun depan akan semakin cerah seiring melandainya kasus COVID-19 di Indonesia. Hal ini diharapkan diiringi dengan terkaselerasinya kinerja berbagai sektor salah satunya properti.

BTN ungkapnya, terus mningkatkan kerja sama dengan para developer yang memiliki potensi perumahan untuk mendukung penyaluran KPR Bersubsidi  di masa depan. Penyempurnaan proses administrasi pun dilakukan, Sehingga membantu proses pecepatan akad KPR Bersubsidi.

“BTN juga melakukan kerja sama yang baik antar stakeholder lainnya untuk menciptakan pasokan dan permintaan perumahan KPR Subsidi dan tentunya dukungan pemerintah dalam mendorong percepatan realisasi KPR Bersubsidi,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Consumer & Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar menambahkan, perseroan terus berkomitmen untuk mendorong laju penyaluran pembiayaan perumahan khususnya KPR Sejahtera FLPP. Dimana BTN kembali mendapatkan kepercayaan dari Kementerian PUPR khususnya PPDPP untuk menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 113.662 unit selama tahun 2021.

"Sebagai salah satu strategi percepatan penyaluran KPR Sejahtera FLPP dimaksud, kami melaksanakan kegiatan Akad Kredit Massal BTN dengan tema 'Build for Better Living' secara serentak di seluruh Kantor Cabang BTN se-Indonesia," jelas Hirwandi.

Ilustrasi proyek perumahan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Dia menegaskan, pelaksanaan kegiatan akad kredit massal ini juga menandai komitmen BTN untuk menghabiskan kuota KPR Sejahtera FLPP yang telah diberikan oleh Pemerintah. Pada Oktober 2021 ini direncanakan penyaluran KPR Sejahtera FLPP tahun 2021 akan berakhir. 

"Debitur yang melakukan akad massal terdiri dari sektor pekerjaan ASN, TNI, Polri, pegawai Swasta, wirausaha dan pegawai BUMN dan lainnya," tegasnya.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR R Haryo Bekti Martoyoedo mengungkapkan, program perumahan ini merupakan amanat UUD dan ini menjadi kewajiban bersama dan juga mendorong kemajuan sektor properti. Besar harapan rumah MBR lebih dekat dan murah yang berkualitas dengan ramah lingkungan.

Pemerintah ungkapnya, terus melakukan upaya agar sektor properti tumbuh ke depan. Dengan berbagai kebijakan seperti subsidi dengan skema FLPP, yang tahun ini mencapai 157 ribu unit dan BP2BT dengan target 39 ribu unit pada tahun ini. 

"Kami optimis penyaluran dana subsidi ini targetnya akan tercapai," singkatnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya