Puan Dukung Penutupan BUMN yang Sakit

Ketua DPR Puan Maharani bersama Kapolri dan Panglima TNI.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA - Ketua DPR, Puan Maharani, mendukung penutupan Badan Usaha Milik Negara yang sakit. Sebab, meski banyak mendapat dukungan modal dari APBN dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN), perusahan pelat merah yang sakit itu tetap sulit ‘sembuh’ dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Pimpinan DPR Kompak Tak Mau Revisi UU MD3

BUMN-BUMN yang tidak berdaya guna dan cenderung menghabiskan uang rakyat memang lebih baik ditutup karena hanya menjadi beban negara,” kata Puan, dikutip pada Selasa, 19 Oktober 2021.

Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
Puan Tegas Bilang Pemenang Pileg 2024 yang Berhak Jadi Ketua DPR

Setuju dengan Presiden Jokowi

Puan setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi soal rencana pembubaran BUMN yang tidak sehat. Dia menyoroti banyaknya perusahaan pelat merah yang mendapat suntikan PMN, tapi tak kunjung berbenah memperbaiki kondisi perusahaan.

Rencana Megawati Bertemu Prabowo, Puan: Insya Allah

“Harus ada langkah tegas untuk menghentikan Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap BUMN yang tak bisa lagi berkembang. Percuma bertahan, tapi tak bisa maju akibat buruknya tata kelola perusahaan dan rendahnya profesionalisme para pengurusnya,” kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut.

Jokowi dan Puan di Pabrik Baja Krakatau Steel.

Photo :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Ada Lagi Proteksi untuk BUMN yang Tidak Produktif

Tujuan BUMN

Puan mengingatkan salah satu tujuan didirikannya BUMN adalah untuk menyelenggarakan kemanfaatan umum bagi masyarakat. Namun jika tujuan tersebut tak dapat tercapai, penyelamatan yang dilakukan pemerintah akan sia-sia.

Gedung Kementerian BUMN. Foto ilustrasi.

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

“PMN yang berasal dari APBN yang merupakan uang rakyat itu seharusnya digunakan BUMN untuk membantu ekonomi nasional dan ikut meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan malah ‘lenyap’ oleh pengelolaan yang buruk,” ujar Puan.

Tata Kelola Buruk

Buruknya tata kelola perusahaan salah satunya diduga karena ada banyak ‘permainan’ di tubuh BUMN itu sendiri. Menurut Puan, persoalan-persoalan seperti ini yang harus dituntaskan hingga ke akar-akarnya.

“Adanya permainan-permainan ini diakui sendiri oleh Kementerian BUMN, termasuk di antaranya ada pada sektor industri gula dalam negeri. Maka kami mendukung berbagai upaya efisiensi yang dilakukan Kementerian BUMN terhadap perusahaan-perusahaan milik negara yang buruk,” sebut mantan Menko PMK itu.

Suntikan Modal

Mengenai PMN untuk sejumlah BUMN, Puan meminta agar pemerintah memastikan suntikan dana tersebut akan tepat guna. Ia mengingatkan, jangan sampai BUMN-BUMN terlena karena mendapat kemudahan modal.

“BUMN yang mendapat bantuan dana harus bisa inovatif agar perusahaannya mendatangkan keuntungan bagi negara, yang berujung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat,” tutur Puan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya