- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat pada perdagangan Selasa, 19 Oktober 2021. Rupiah masih mampu bergerak di kisaran bawah Rp14.100 per dolar AS.
Di pasar spot, hingga pukul 09.47 WIB rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.085 per dolar AS. Menguat 0,18 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.110.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.096 per dolar AS, menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.084.
Baca juga: Tips Menteri ATR/BPN Biar Masyarakat Tidak Dikelecein Mafia Tanah
Office of Chief Economist Bank Mandiri yang dikomandoi Andry Asmoro mengungkapkan, pergerakan ini disebabkan oleh faktor teknikal menjelang diumumkannya suku bunga acuan Bank Indonesia siang ini.
"Terutama bagaimana sinyal kebijakan ke depan dalam menghadapi tapering The Fed," demikian analisisnya dikutip dari Daily Economic and Market Review hari ini.
Di sisi lain, pelaku pasar keuangan juga diperkirakan akan memantau perkembangan US Treasury dan indeks dolar sepanjang hari ini. Sehingga, rupiah berpotensi cenderung tertekan.
Imbal hasil UST kemarin mengalami kenaikan, sempat menembus level 1,6 persen akibat ekspektasi bahwa inflasi AS terus mengalami kenaikan dalam beberapa bulan ke depan karena dampak naiknya harga minyak dunia.
"Hari ini kemungkinan pasar akan terpengaruh oleh pergerakan imbal hasil UST (US Treasury) dan indeks USD," ungkap Tim Ekonom Bank Mandiri.
Dengan berbagai perkembangan ini, secara teknikal rupiah diperkirakan mereka akan bergerak sepanjang hari ini di kisaran Rp14.095–Rp14.185 per dolar AS.