Erick Thohir ke Bos BUMN Pangan: Tidak Ikut Transformasi, Saya Ganti!

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, dalam rentang waktu satu tahun ke depan dirinya akan memantau perkembangan transformasi di BUMN-BUMN sektor pangan. Erick menegaskan hal ini dengan sangat serius.

MIND ID Pastikan Beri Kemanfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

Erick mengaku tak segan membongkar jajaran dan mencopot para petinggi di BUMN-BUMN sektor pangan tersebut. Hal itu dilakukan apabila kinerjanya dinilai tidak baik dan di luar konteks transformasi yang tengah digenjot Kementerian saat ini.

"Saya akan sangat serius memantau (sektor) pangan selama satu tahun ke depan, dan mohon maaf, yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti," kata Erick dalam telekonferensi, Selasa 19 Oktober 2021.

Curhat Kementerian BUMN Punya Dana Melimpah Buat Genjot UMKM, Tapi Terbentur Aturan OJK 

Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Baca juga: Ramai Isu Solar Langka di Daerah, Ini yang Dilakukan Pertamina

KLB PSSI Sumut Digelar Usai PON 2024

Erick menegaskan, peringatan ini sama sekali tidak main-main. "Ini sudah terjadi di banyak BUMN, jadi enggak kaleng-kaleng ngomongnya. Saya pastikan saya ganti," ujarnya.

Meski demikian, Erick menambahkan bahwa tindakannya itu bukan didasari oleh alasan suka tidak suka. Bahkan, dia mengakui masih banyak pemimpin di BUMN-BUMN yang jabatannya tidak diubah dari era menteri sebelumnya, meskipun dirinya kini yang menjabat sebagai menteri.

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu Erick mengajak 20 orang jajaran direksi BUMN untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, banyak dari mereka yang sudah menjabat sebagai pimpinan sebelum dirinya menjadi Menteri BUMN.

"Dari 20 BUMN (yang diajak bertemu Presiden Jokowi), sebanyak 30-40 persen merupakan leadership yang dipilih menteri sebelumnya, tidak saya ubah. Karena kita managing sesuatu itu bukan karena suka tidak suka, tetapi apa? Hasilnya yang kita lihat," kata Erick.

Karena itu, Erick menekankan, membicarakan transformasi BUMN hanya sekadar banner atau pajangan saja, melainkan dengan melihat hasilnya. Hal itu terbukti saat pandemi COVID-19, kontribusi BUMN kepada negara mencapai Rp377 triliun.

"Kalau kita bicara revenue, penjualan naik Rp96 triliun. Kita punya net income tahun kemarin semester I-2020 itu Rp6 triliun, akumulatif satu tahun Rp13 triliun. Tahun ini, semester I saja sudah Rp26 triliun. Karena transformasi, efisiensi, dan kita pastikan kita ikuti itu satu persatu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya