- PT RNI
VIVA – Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya persiapan dalam rangka mengemban amanah sebagai induk holding BUMN pangan.
Tak hanya itu, Arief bahkan mengaku bahwa pihaknya sudah berencana untuk 'go global' pada 2022 mendatang.
"Tahun depan kita akan go global dengan produk garam, dan sekarang masih kita diskusikan," kata Arif dalam telekonferensi, Selasa 19 Oktober 2021.
Baca juga: Diisukan Bakal Dibubarkan, Dirut Garuda Indonesia Buka Suara
Untuk di dalam negeri sendiri, Arief memastikan bahwa pihaknya juga telah menggandeng sejumlah pihak swasta, sebagai mitra yang akan diajak kerja sama dalam hal pemasaran maupun distribusi bahan pangan.
Sebab, wacana menuju ketahanan pangan nasional menurutnya memang harus didukung dengan sinergi yang dijalin bersama sejumlah pihak dan stakeholder terkait lainnya, guna mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
"Untuk proses produksi dan pemasaran itu sendiri kami akan bersinergi dengan sektor swasta," ujarnya.
Produk Raja Gula PT RNI yang rambah pasar ritel
- Dok. RNI
Kemudian, Arief memastikan bahwa RNI juga akan melakukan sejumlah upaya dalam kapasitasnya sebagai agregator bahan pangan nasional. Misalnya seperti menggenjot upaya penyederhanaan tata kerja perseroan, sebagai BUMN klaster pangan.
Hal itu seiring dengan berbagai upaya lain, seperti misalnya melakukan adaptasi terhadap model bisnis, mendukung perkembangan teknologi, dan meningkatkan daya saing untuk berkompetisi di level nasional maupun global.
"Ini adalah upaya kita dalam mengubah mindset, termasuk dalam hal clustering (penyederhanaan) BUMN, adaptasi model bisnis, keberpihakan pada teknologi, dan mampu bersaing serta berkompetisi," ujarnya.
Diketahui, PT RNI (Persero) baru saja meluncurkan empat jenis produk baru, yakni beras Rania 5 kg (Premium, Pulen, Sedap Pulen, Pulen Wangi, dan Jasmine Rice), Raja Gula 1 kg kemasan baru, Minyak Goreng Rania, serta Nushi Hand Sanitizer dan Tisu.
Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya
Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.
