- VIVA/Andry Daud
VIVA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengumumkan perolehan laba bersih Rp23,2 triliun hingga kuartal III 2021 atau sembilan bulan pertama tahun ini. Realisasi capaian laba itu naik 15,8 persen Year on Year (YoY).
Penyaluran kredit baru tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan atau loan repayment, sehingga total kredit BCA tumbuh 4,1 persen YoY menjadi Rp605,9 triliun pada September 2021.
Pertumbuhan kredit ditopang permintaan segmen korporasi dan KPR, di mana kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen dan 6,5 persen YoY menjadi Rp269,9 triliun dan Rp95,1 triliun.
Di periode yang sama, kredit komersial dan UKM mencatatkan rebound, naik 1,5 persen YoY menjadi Rp185,4 triliun. Sementara itu, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) turun 7,6 persen YoY menjadi Rp35,6 triliun.
Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Biodiesel Milik Haji Isam, Senior Polri Hadir
Dari sisi dana pihak ketiga, BCA berhasil membukukan kinerja yang solid pada kuartal III 2021. Rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) naik 21 persen YoY mencapai Rp721,8 triliun.
Sementara itu, deposito juga meningkat 9,7 persen YoY menjadi Rp201,9 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik sebesar 18,3 persen YoY menjadi Rp923,7 triliun.
Dengan catatan tersebut, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, total aset BCA mampu mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 16,5 persen YoY menjadi Rp1.169,3 triliun.
"Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengendalikan kasus covid-19 di Indonesia, termasuk mengakselerasi program vaksinasi, sehingga aktivitas bisnis mulai menunjukkan pemulihan," tuturnya, Kamis, 21 Oktober 2021.
Adapun pendapatan bunga bersih naik 3,3 persen YoY menjadi Rp42,2 triliun. Pendapatan selain bunga tercatat Rp15,5 triliun di periode yang sama, atau tumbuh 2,4 persen secara tahunan.
Di sisi lain, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio sebesar 26,2 persen di atas ketentuan regulator. Sedangkan Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan sebesar 2,4 persen dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 62 persen.