Pemulihan Ekonomi RI Masih Rentan, Ini Saran Wapres

Wapres KH Ma'ruf Amin
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia saat ini masih dalam kapasitas yang rentan. Oleh sebab itu seluruh peluang harus bisa dimanfaatkan.

Besok Lebaran, Wapres Ma'ruf Ucapkan Selamat Rayakan Hari Kemenangan

Kata dia, dengan kondisi ekonomi saat ini, jika peluang-peluang yang ada tidak dapat dimanfaatkan maka dapat memicu ekonomi bisa jatuh lagi ke fase yang kritis atau genting.

"Saat ini kita berada pada tahapan stabilisasi menuju pemulihan ekonomi yang masih rentan untuk kembali ke fase critical, atau sebaliknya, terus membaik dan masuk ke fase normal," kata Wapres di acara Halal Trade Forum, Jumat, 22 Oktober 2021.

Harapan Wapres Maruf Amin Terhadap KSAU Baru Marsdya Tonny Harjono

Baca juga: KAI Izinkan Anak di Bawah 12 Tahun Naik Kereta Api, Ini Syaratnya

Wapres Maruf Amin berpidato pada Majelis Taklim Bersalawat di Istora Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Gibran Respons MK Panggil 4 Menteri: Jalani Aja Prosesnya

Untuk menghidupkan dan menggairahkan kembali perekonomian nasional dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Ma'ruf menilai perlunya fokus pada sektor-sektor yang berpeluang tumbuh positif.

"Di tengah kondisi ini kita harus dapat memanfaatkan semua peluang agar tidak kehilangan momentum percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19," tuturnya.

Di antara sektor-sektor yang mampu tumbuh positif dikatakannya adalah sektor makanan dan sektor pertanian. Dua sektor ini dikatakan Ma'ruf pertumbuhannya berada di atas pertumbuhan PDB nasional.

"Kedua sektor juga ini berada di urutan teratas dalam Halal Value Chain (HVC). Ini artinya kita berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan Indonesia sebagai Pusat Rantai Nilai Halal Global," tegas dia.

Ma'ruf pun mengajak semua pihak untuk mengarahkan perhatian dan energi pada upaya-upaya mengembangkan Halal Value Chain, khususnya dengan upaya seperti akselerasi sertifikasi halal.

Kemudian, menguasai ekosistem pendukung ekspor produk halal, ini dikatakannya bisa dimulai dari bahan baku, produksi, standar dan prosedur ekspor, hingga ke pemasaran.

Selain itu, juga harus dapat membuka dan menangkap peluang ekspor produk halal di era pemulihan ekonomi saat ini serta kolaborasi dan integrasi usaha besar dengan koperasi dan UMKM.

"Kita tidak akan dapat mengentaskan kemiskinan hanya dengan memberikan bantuan sosial, tapi harus dibarengi dengan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat. Di situlah peran penting UMKM," tegas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya