VIVA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengumumkan, kinerja keuangan perseroan tumbuh positif pada kuartal III-2021. Ditunjukkan dari perolehan laba yang masih tumbuh.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pada periode tersebut, perolehan laba bersih BNI mencapai Rp7,7 triliun. Naik 73,9 persen dari catatan pada kuartal III tahun lalu.
Royke menekankan, capaian ini berhasil diperoleh BNI di tengah melonjaknya pandemi COVID-19 di Indonesia akibat varian delta yang diimbangi dengan kebijakan PPKM level 4.
"Kini penyebaran virus dapat relatif terkenadali dan aktivitas perekonomian mulai berangsur pulih," kata dia saat konferensi pers, Senin, 25 Oktober 2021.
Baca juga: Rupiah Kian Tertekan, Ini Faktor yang Memengaruhinya
Dia pun menjelaskan, perolehan laba tersebut berasal dari fee base income dan net interest income yang masing-masing tumbuh 16,8-17,8 persen secara tahunan.
"Pencapaian ini merupakan hasil transformasi digital yang salah satunya ditunjukkan untuk penguatan kapabiltias dalam transaksional banking," ujarnya.
Salah satu pendukung kinerja yang solid ini dikatakannya adalah keberhasilan BNI mengumpulkan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA).
Gedung / Grha BNI 46
- vivanews/Andry Daud
Pada kuartal III-2021 CASA BNI menurutnya memiliki komposisi 69,7 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Catatan ini kata Royke merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
CASA sendiri dikatakannya mampu tumbuh sebesar 8 persen secara tahunan menjadi Rp465,7 triliun. Sementara DPK sendiri tumbuh 1,4 persen menjadi Rp668,55 triliun.
"Pencapaian kinerja BNI ini hasil positif dari upaya disiplin manajemen dan seluruh insan BNI yang senantiasa bersinergi untuk mempercepat transformasi digital," ujar dia.
