- (ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/pri.)
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bisa naik pada kuartal III-2021 meskipun terjadi penyebaran varial delta COVID-19 saat itu.
Dia mengakui, permintaan domestik sempat tertahan akibat penerapan restriksi mobilitas atau kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarajat (PPKM) level 4 pada Juli-Agustus.
"Kalau dilihat kuartal III kita mengalami delta varian yang begitu sangat tinggi yang itu sebabkan adanya koreksi pemulihan ekonomi," kata dia saat konferensi pers, Senin, 25 Oktober 2021.
Baca juga: Rupiah Kian Tertekan, Ini Faktor yang Memengaruhinya
Ilustrasi Target Pertumbuhan Ekonomi pada 2020,
- VIVA/Muhamad Solihin
Namun, dia memastikan, aktivitas dan sektor terkait ekspor masih mampu tumbuh tinggi pada periode tersebut sehingga mampu menopang kinerja ekonomi pada keseluruhan kuartal III.
Sri mengungkapkan, pada kuartal III-2021, diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh 4,3 persen meskipun dalam bahan tayangan presentasinya di level 4,5 persen.
"Dengan perbaikan-perbaikan memberikan satu optimisme untuk merevisi kuartal III kita. Outlook dari pertumbuhan ekonomi kuartal III kita membaik menjadi 4,3 persen," papar Sri.
Adapun untuk kuartal IV-2021, Sri menilai, ekonomi Indonesia berpotensi mampu pulih lebih baik lagi atau rebound dengan pola aktivitas yang lebih normal.
Meskipun, dia menekankan, perlunya mewaspadai eskalasi risiko global terutama dari faktor rebalancing China serta potensi peningkatan kasus COVID-19 domestik di akhir tahun.
"Tentu rebalancing dari berbagai kegiatan ekonomi seperti di Tiongkok, Amerika Serikat dan Eropa akan memengaruhi outlook kuartal IV dan terutama di tahun depan," tegas dia.
Adapun keseluruhan tahun ini, kinerja ekonomi Indonesia diperkirakannya akan menunjukkan pemulihan secara bertahap. Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 sebesar 4 persen.
Angka perkiraan ini menjadi titik tengah Kementerian Keuangan dari perkiraan atau proyeksi sebelumnya yang berada di rentang 3,7-4,5 persen keseluruhan tahun ini.
"Untuk pertumbuhan keseluruhan tahun 2021 kita perkirakan growth-nya di 4,0 di mana kinerja di kuartal IV tetap akan berpotensi rebound namun mungkin lebih normal," ujar Sri.
