Bangun Smelter Freeport di Gresik, Bahlil Diprotes Orang Papua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku banyak menerima kritikan dari rakyat Papua setelah adanya pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK Gresik.

Beroperasi Juni 2024, Smelter Freeport di Gresik Bakal Diresmikan Jokowi?

"Saya dapat banyak protes, surat banyak sekali, bahkan ada yang katakan kepada saya bahwa kakak seperti kakak bukan dari Papua saja," kata dia saat konferensi pers, Rabu, 27 Oktober 2021.

Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik.

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden
Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

Baca juga: Ibu Korban Keracunan Nasi Kotak PSI Mengaku Diintimidasi

Atas dasar kritikan tersebut, Bahlil mengatakan, sudah menyampaikan komunikasi secara intens kepada Presiden Joko Widodo supaya pembangunan smelter Freeport juga terjadi di tanah Papua dalam waktu dekat.

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

Namun, dia menekankan, sebelum itu terealisasi, Kementerian Investasi telah merumuskan bersama Freeport dengan Kementerian BUMN untuk terlebih dahulu meningkatkan kapasitas produksi copper (tembaga) Freeport dari 3 juta ton menjadi 3,8 juta ton atau lebih.

"Lebihnya itu ke depan akan kita rencanakan membangun smelter di Papua ini menjadi bagian dari apa yang kita telah programkan. Jadi temen-temen di Papua, saudara saya, bapak, kakak dorang nanti insya Allah, doakan," tegas dia.

Bahlil menekankan, sejak masuk ke dalam jajaran kabinet, dirinya sudah memiliki komitmen untuk memperjuangkan pembangunan smelter Freeport di Papua. Komitmen ini ditegaskannya sesuai dengan apa yang dititipkan rakyat Papua kepada dia.

"Cuma satu aja saya mohon kalau sudah ada kebijakan mohon kita dukung baik-baik, jangan belum kita buat sudah mulai kata orang punya cara-cara ini, palang ini, palang ini, kalau kita main begini investor tidak mau masuk," tegas dia.

Dia juga menegaskan, pada dasarnya pembangunan smelter Freeport di Gresik sudah ada keputusannya sejak 2017-2018. Pertimbangannya adalah infrastruktur yang dianggap waktu itu belum memenuhi termasuk di dalamnya listrik di Papua. 

"Sekarang kapasitas produksi Freeport copper-nya 3 juta, 1,3 juta untuk memenuhi pabrik mereka yang sudah eksisting di Gresik, 1,7 juta baru dibangun di JIIPE yang sudah di ground breaking Pak Presiden," tutur Bahlil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya