OJK dan Kadin Bertemu Pelaku Fintech Inggris, Bahas Peluang Investasi

Ketua DK OJK WImboh Santoso (Tengah).
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Otoritas Jasa Keuangan bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta Kemenko Maritim dan Investasi , menggelar pertemuan dengan para pelaku Financial Technologi di Inggris, Jumat, 29 Oktober 2021.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, yang didampingi oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid beserta jajarannya. 

Berdasarkan laporan tvOne, dalam pertemuan itu kedua belah pihak menyampaikan perkembangan industri fintech di negara masing-masing. Serta, kemungkinan adanya kolaborasi guna membangun ekosistem fintech global.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Wimboh pada kesempatan itu menyampaikan, fintech di Indonesia memiliki potensi yang besar di masa depan. Salah satunya terkait peer to peer lending (P2P).

Hingga Oktober 2021, Wimboh menyampaikan sudah ada 106 fintech P2P yang terdaftar resmi di Indonesia. Dengan total akumulasi dana kelolaan senilai US$17,2 miliar.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Baca juga: Rocky Gerung Kritik Megawati Soal Instruksi Bangun Patung Bung Karno

Wimboh memproyeksikan, beberapa tahun mendatang dominasi fintech di Indonesia tidak akan semasif sekarang. Sebab, akan terjadi transformasi digital pada sejumlah model bisnis seperti pembayaran dan solusi keuangan digital. 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.

Photo :
  • Repro video.

Karena itu dia menyampaikan kepada pelaku fintech di Inggris, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi, fintech tidak menggantikan Bank konvensional, melainkan akan berjalan beriringan.

Dalam hal ini tegasnya regulator di Indonesia berkomitmen untuk mendukung perkembangan transformasi digital tersebut.

Pertemuan ini mendapat respons yang positif dari para pelaku fintech di Inggris. Mereka memandang pasar di Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat strategis.

Laporan Yoppy Hockiyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya