Gernas UMKM Bangkit Dideklarasikan Hadapi Potensi Bubble

UMKM
Sumber :
  • Humas BRI

VIVA – Ketua Umum Gerakan Nasional UMKM Bangkit, Teguh Anantawikrama memperkenalkan Gerakan Nasional Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bangkit. Gerakan ini dideklarasikan di Lampung.

Ini Dia Solusi Atasi Berbagai Permasalahan IT dalam Bisnis 

Teguh menegaskan, gerakan ini murni sebagai gerakan sosial untuk membangkitkan lagi iklim usaha UMKM yang masih terus tertekan akibat Pandemi COVID-19 hingga saat ini.

Padahal, dia menekankan, pada saat krisis 1998, UMKM merupakan salah satu penyelamat perekonomian Indonesia. Namun, saat ini malah sebaliknya karena bisnis UMKM tergantung pergerakan masyarakat.

Banyak yang Minat Jadi Beautypreneur, Industri Kecantikan Nasional Makin Berkembang

"Tapi saat ini UMKM terpuruk dalam karena tidak ada pergerakan manusia karena bisnis UMKM sebagian besar tergantung pada pergerakan masyarakat," tegas dia, Selasa, 2 November 2021.

Mulanya, mantan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang UMKM memperkirakan, Pandemi COVID-19 bisa selesai 8-9 bulan. Tapi malah berkepanjangan sehingga dana cadangan UMKM semakin tergerus.

Anne Avantie, Syanaz Nadya Hingga Anita Gathmir Tidore Bagikan Inspirasi Berkiprah di Bidang Kreatif

"Ternyata pandemi ini berlangsung lebih panjang dan efek dari itu 80 persen lebih pelaku UMKM kehabisan cash reserve ini yang buat saya melihat ini sangat menyedihkan," ujarnya.

Baca juga: Kadin Ungkap Manfaat Indonesia Impact Fund Genjot Ekonomi Hijau

Di sisi lain, dia melanjutkan, jumlah UMKM kini juga tercatat terus naik pesat, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlahnya sekitar 65 juta namun Kadin dikatakannya telah mencatat 85 juta.

"Menurut kami di Kadin 85 juta UMKM, kami sebutnya ini ada UMKM bubble. Orang yang tadi kerjanya di kantor atau perusahaan kemudian karena harus berhenti jadi pegawai mereka terpaksa jadi UMKM," ucapnya.

Kondisi ini ditegaskannya mengkhawatirkan karena tidak semua orang memiliki pola pikir yang telah terbentuk sebagai pengusaha, terutama dari sisi mental dan kejelian melihat peluang di pasar.

UMKM

Photo :
  • Humas BRI

"Harus punya mental toughness, harus punya kejelian melihat pasar ini yang jadi keprihatinan kami. 21 persen dari pelaku usaha pemuda mengalami kesulitan dan tutup selama pandemi ini," paparnya.

Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya gerakan nasional UMKM bangkit untuk memberikan pemahaman mengenai pengembangan usaha. Menurutnya gerakan ini telah mendapat sambutan positif dari pemerintah.

"Ini era kolaborasi di mana kita tidak bisa bekerja sendiri. Saya mau juga bilang lagi Gerakan Nasional UMKM Bangkit ini tidak ada warna kuning, biru, merah, yang ada hanya merah putih di dada kami," ungkap Teguh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya