Di COP26, Jokowi Tegaskan RI Kerja Nyata Bukan Retorika

Presiden Jokowi ditemani Menteri LHK Siti Nurbaya di KTT COP26 UNFCC Glasgow.
Sumber :
  • Dok. KLHK

VIVA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyampaikan pesan penting Presiden Jokowi selama berlangsungnya COP26 UNFCC di Glasgow. Di mana Jokowi menegaskan Indonesia telah kerja nyata untuk perubahan iklim.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Menteri Siti yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral, hingga World Leader Summit COP26 2021 itu, dalam berbagai kesempatan pertemuan, tegas menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen dan berjanji atas hal-hal yang secara realitik bisa dilakukan.

"Pesan penting Presiden Jokowi, bahwa Indonesia tidak bekerja dengan retorika, tapi kerja nyata. Kita tidak akan menjanjikan apa yang tidak bisa kita kerjakan," kata Siti dalam keterangannya, Selasa 2 November 2021.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Baca juga: Jokowi Sahkan Perpres Nilai Ekonomi Karbon di COP26

Siti menuturkan, langkah Indonesia dalam mengatasi dampak perubahan iklim kepada rakyat, diantaranya dengan mengurangi laju deforestasi terendah sepanjang sejarah.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Lalu, Indonesia juga membentuk perhutanan sosial, TORA, rehabilitasi gambut dan mangrove, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta berbagai upaya nyata lainnya. 

Sedangkan, pada pertemuan dengan CEOs Forum, Jokowi melihat pentingnya sinkronisasi kebijakan antara negara maju dan berkembang mengenai perubahan iklim. 

Dilanjutkan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Jokowi menyatakan bahwa Indonesia akan fokus pada kerja sama dan hilirisasi dengan orientasi ekonomi hijau.

"Saya membayangkan ke depan akan banyak terjadi rekayasa industri," kata Siti.

Selanjutnya pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa. Jokowi mengharapkan agar Slovenia mendorong finalisasi perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement.

"Presiden Jokowi menyayangkan masih ada indikasi perlakuan diskriminatif atas alasan rantai supply komoditi pertanian," tambahnya.

Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Slovenia Janez Jansa.

Photo :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

Selain pertemuan bilateral, dalam suasana yang hangat di tengah agenda padat, Perdana Menteri Kanada Justin Pierre Trudeau juga sempat bertemu Jokowi dan menyatakan dukungan penuh kepada Indonesia Presidensi G20 2022.

Dan pada akhir kunjungannya di Glasgow, Jokowi mengunjungi Paviliun Indonesia, yang menjadi strategi soft diplomacy menunjukkan pada dunia, komitmen, implementasi dan capaian Indonesia menuju FoLU Net-Sink 2030.

"Berbagai aksi dan implementasi nyata ini tidak membuat kita berhenti, justru banyak kerja yang harus segera ditindaklanjuti sepulang dari Glasgow, tidak hanya untuk kepentingan rakyat Indonesia tapi juga untuk kepentingan perubahan iklim dunia melalui FoLU Net-Sink 2030," tegas Siti. 

Selain FoLU Net-Sink 2030, Indonesia telah mengadopsi strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan Iklim 2050, serta road map yang detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih awal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya