Garuda Tutup 97 Rute pada 2022, Dirut Pede Hindari Kebangkrutan

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Sumber :
  • VIVA/Anry Dhanniary

VIVA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra buka-bukaan mengenai alasannya yang hingga saat ini masih bisa optimistis menghindarkan perusahaan BUMN ini dari kebangkrutan.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Dia menuturkan, optimistis ini bisa tercipta karena Garuda secara brand masih dibutuhkan oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia dan mereka terbukti sangat mencintai Garuda.

Kondisi ini dipastikannya bisa terjadi meskipun perseroan harus memangkas 97 rute penerbangan pada 2022. Jumlah itu dipangkas dari sebelumnya 237 rute menjadi hanya sebanyak 140 rute di tengah proses restrukturisasi.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

"Yang membuat kita optimis dari proses restrukturisasi adalah the brand has been highly expected by every body dan secara emosional garuda adalah bagian dari hati semua orang," kata Irfan dalam diskusi virtual PwC, Rabu, 10 Oktober 2021.

pesawat Garuda Indonesia di Bengkel GMF AeroAsia.

Photo :
  • VIVA/Dusep Malik
Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Tak sembarang klaim, Irfan mengaku punya bukti bagaimana tingginya kecintaan masyarakat terhadap Garuda. Dia mengatakan, ini tergambar dari tingginya jumlah keterisian pesawat usai adanya pelonggaran pembatasan aktivitas di tengah COVID-19.

"Ini terefleksi dari tahun lalu saat early pandemi, restriksi traveling kembali dibuka, waktu itu kita sebenarnya menyaksikan jumlah passanger sudah menyentuh level 60 persen untuk domestik traveler," tegasnya.

Sebelumnya, saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Irfan menekankan bahwa proses restrukturisasi utang-utang Garuda saat ini harus diiirngi dengan proses efisiensi. Karenanya perseroan akan menutup rute-rute yang tidak menguntungkan. 

“Selama ini kami terdesak buka yang enggak bikin untung. Ada banyak tekanan pembukaan rute. Jadi mohon dukungan apabila kami bilang enggak. Mohon maaf, banyak maaf,” ujarnya kemarin.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa PT Garuda Indonesia pada dasarnya secara teknikal sudah disebut sebagai perusahaan yang bangkrut.

Saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di hari yang sama, dia pun mengungkapkan sebab-sebabnya. Menurutnya istilah bangkrut secara teknikal ini merupakan istilah yang biasa digunakan bank.

"Ini istilah perbankan sebenarnya technically bankrupt pak," tutur dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa, 9 November 2021

Kartika menekankan, meski secara teknikal perseroan tersebut sudah bangkrut namun secara legalnya belum. Oleh sebab itu, ini yang tengah diperjuangkan oleh Kementerian BUMN dan manajemen Garuda.

"Tapi legally belum. Ini yang kita sekarang sedang berusaha bagaimana kita bisa keluar dari situasi ini," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya