Rupiah Diproyeksi Tertekan pada Perdagangan Hari Ini, Intip Pemicunya
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat, 12 November 2021. Rupiah bergerak di kisaran bawah Rp14.260 per dolar AS pada pagi ini.
Di pasar spot, pada pukul 09.10 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.258 per dolar AS. Menguat 0,14 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.277.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.288 per dolar AS, cenderung melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.253 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, meski pagi ini menguat, rupiah masih berpotensi melemah sepanjang hari ini dipicu oleh data inflasi AS yang tercatat tumbuh tinggi.
Dia mengatakan, data indeks harga konsumen di AS terbaru menunjukkan pertumbuhan hingga 6,2 persen secara tahunan pada Oktober 2021 dan 0,9 persen secara bulanan.
Baca juga: Soal Pajak Karbon, Wamenkeu Tegaskan Tidak Memajaki Emisi
Sementara itu, jumlah klaim pengangguran dikatakannya malah turun selama sepekan terakhir sebesar 267.000. Level ini menurut Ibrahim menjadi yang terendah sejak pertengahan Maret 2022.
Kondisi ini katanya, menyebabkan pelaku pasar keuangan sentimennya menjadi negatif terhadap aset-aset berisiko. Sehingga lebih memilih kembali membeli aset-aset aman termasuk dolar AS.
"Inflasi AS terpanas dalam satu generasi menginspirasi taruhan pada kenaikan suku bunga," paparnya dikutip dari analisisnya hari ini.
Selain itu, tensi geopolitik juga kembali memanas usai AS memperingatkan sekutu Uni Eropa bahwa Rusia mungkin berencana untuk menyerang Ukraina karena ketegangan pasokan energi dan migran.
"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.260-14.230 per dolar AS," ungkap Ibrahim.