Misbakhun Yakini QRIS dari BI Bisa Bantu Bangkitkan Pariwisata

Anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun
Sumber :

VIVA – Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menilai, pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha pariwisata termasuk yang berskala mikro. Maka ia mendesak pemerintah dan lembaga keuangan, membantu mereka.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Anggota Fraksi Partai Golkar itu meyakini pemanfaatan QRIS akan mempercepat pemulihan sektor pariwisata. Dimana sektor ini adalah yang paling terpuruk dan terdampak akibat COVID-19.

Itu dikatakannya saat menjadi pembicara kunci seminar bertema ‘Bangga Wisata Indonesia: Perluasan Penggunaan QRIS untuk Pemulihan Sektor Pariwisata’ yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Selasa 16 November 2021, seperti dalam keterangannya. Ia menegaskan, teknologi adalah sebuah keniscayaan yang akan selalu dimanfaatkan ke depannya. BI telah meluncurkan QRIS pada Agustus 2019. Kini, pemanfaatan QRIS pun kian luas. 

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

“Dalam perkembangan terakhir, QRIS sudah bisa digunakan orang asing yang datang ke Indonesia. Saat ini terdapat dua jasa pembayaran di luar negeri yang bekerja sama dengan jasa pembayaran lokal, sehingga ketika (turis asing) datang berwisata ke Indonesia tidak perlu menukar mata uang asingnya, tetapi langsung bisa menggunakan QRIS,” jelas Misbakhun.

Perluasa Penggunaan QRIS

Arab Saudi Dirikan Maskapai Baru, Rute Riyadh-Afrika Akan Terealisasi

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu juga mendorong perluasan penggunaan QRIS di bisnis pariwisata. Diharapkan dengan pemanfaatan itu, wisatawan lebih mudah dalam pembayaran untuk transportasi, akomodasi, tiket destinasi, pertunjukan, termasuk dalam kulinernya.

Lebih lanjut Misbakhun menganggap QRIS sejalan dengan kebiasaan transaksi non-tunai, yang kian marak pada masa normal baru pandemi COVID-19.

Pembayaran non-tunai melalui QRIS ini juga bermanfaat di era pandemi COVID-19. Karena tidak bersentuhan langsung, yang bisa menghindari penyebaran. Sehingga lebih aman karena penjual maupun pembeli tidak perlu membawa uang fisik.

“Masifnya pembayaran nontunai di tengah masyarakat yang diaplikasikan di sektor pariwisata akan mempercepat proses pemulihan ekonomi di masa pandemi. Sebab, QRIS dapat membantu pembatasan kerumunan dan mengurangi potensi penularan COVID-19 lewat sentuhan langsung dari media uang tunai,” katanya.

Anggota DPR dari Pasuruan, Jawa Timur, itu juga menganggap QRIS sebagai teknologi tepat guna. Sebab pembeli cukup membayar sesuai harga, sedangkan penjual tak perlu menyediakan uang kembalian. 

Misbakhun pun mengharapkan para pelaku bisnis wisata segera memanfaatkan QRIS. Dia meyakini penggunaan QRIS yang kian luas akan berkontribusi penting pada proses pemulihan ekonomi karena transaksi bisa dilakukan secara cepat tanpa terbatas ruang dan waktu. 

“Maka perluasan penggunaan QRIS bagi para pedagang dan pelaku usaha di bidang pariwisata jelas menjadi keharusan, karena ini akan mendorong pemulihan sektor pariwisata dan pemulihan ekonomi secara umum,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya