E-Commerce Menggeliat, Industri Logistik Cemerlang pada 2022

Ilustrasi E-commerce.
Sumber :
  • DealStreetAsia

VIVA – Geliat sektor e-commerce di Tanah Air yang makin menunjukkan berbagai perkembangan positif, disebut-sebut juga bakal turut menggairahkan sektor industri logistik khususnya pada 2022 mendatang.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Momentum pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19 pastinya juga akan dimanfaatkan oleh para pemain di sektor logistik, untuk meningkatkan layanan dan memperkuat kemitraan dengan semua lini industri.

Hal itu sebagaimana yang juga akan dilakukan oleh PT Perigi Raja Terpadu atau Perigi Logistics, yang sangat optimis bahwa industri logistik nasional pada 2022 akan semakin cerah.

Huawei Band 9: Layar Mirip Smartwatch, Harga Cuma Setengah Juta

Baca juga: Posko PP Dibakar, Polisi: Tak Ada Bentrok Ormas, Itu Pidana Biasa

CEO Perigi Logistics, Indra Buana menjelaskan, beberapa hal yang mendasari optimisme dalam menyongsong tahun 2022, selain melandainya kasus COVID-19 dan upaya pemerintah mengejar target vaksinasi 70 persen penduduk pada akhir 2021, adalah meningkatnya belanja daring (online) dan e-commerce.

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Hujan Abu-Kerikil Erupsi Gunung Ruang, Menurut BNPB

"Yang tentunya juga berdampak positif terhadap kinerja bisnis logistik dan jasa pengiriman," kata Indra dalam keterangan tertulisnya, Selasa 16 November 2021.

Indra menambahkan, peningkatan belanja online sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap industri logistik, akibat proses transaksi yang lebih mudah dan cepat. 

"Sehingga pihak ketiga yakni pengelola platform belanja online, semakin berkonsentrasi kepada kepuasan pelanggan," ujarnya.

Sorot Jasa kurir - e-commerce

Photo :
  • ANTARA FOTO/Audy Alwi

Dia menjelaskan, tren belanja online yang melonjak signifikan saat pandemi memang menjadi berkah tersendiri bagi bisnis logistik. Menurut data Kementerian Perhubungan, distribusi komoditas mengalami peningkatan hingga 70 persen pada masa pandemi COVID-19. 

"Dengan posisi angkutan barang tercatat mencapai sebanyak 35,8 juta angkutan," kata Indra.

Mengutip data Bank Indonesia, lanjut Indra, transaksi e-commerce pada 2021 ini diproyeksikan tembus Rp395 triliun, atau naik dibanding tahun 2020 yang mencapai Rp266,3 triliun.

"Karena dari beberapa lini bisnis yang kami jalankan, kontributor terbesar yaitu berasal dari bisnis pergudangan dan e-commerce, dengan kontribusi yang dihasilkan sekitar 60 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya