Pakaian China Serbu Mal-Mal di Indonesia

Pakaian
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Pakaian (garmen) impor asal China mulai terlihat memenuhi rak dan counter pusat perbelanjaan di Indonesia, setelah lebih dari tiga bulan implementasi perdagangan bebas Asean-China (FTA Asean-China).

Akibatnya, penjualan (omzet) pakaian atau garmen lokal turun sekitar 20 persen.

"Pakaian dari China khususnya pakaian perempuang sudah mulai membanjir. Dulu hanya di Glodok atau Tanah Abang, sekarang dijual bebas di departemen store-departemen store," kata Ketua Umum Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia (APGAI) Poppy Dharsono ketika ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 8 April 2010.

Derasnya banjir impor garmen China, kata Poppy, mulai terlihat pada awal bulan ini.

Setiap tahunnya, dia menambahkan, pasar pakaian dalam negeri mencapai angka Rp 60 triliun. Sementara ekspornya sebesar US$ 8 miliar.

"Sebelum FTA Asean-China, sebanyak 40 persen itu produk impor dari China. Sekarang ini mungkin bisa lebih dari 50 persen," katanya.

APGAI beranggotakan sebanyak 60 pabrikan garmen berskala menengah dan besar dengan menyerap sebanyak 300 ribu tenaga kerja, Sementara di skala UKM akan mencapai ribuan pabrik.

"Dulu tenaga kerja kami bisa 300 ribu orang, tapi karena iklim usaha yang tidak kondusif, aturan perburuhan, dan turunnya omzet maka sekarang tinggal setengahnya saja," kata Poppy.



Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum
Tim Pemenangan Edy Rahmayadi saat mengambil formulir Cagub Sumut 2024, di DPW PKS Sumut.(B.S.Putra/VIVA)

Sinyal PKS Kembali Dukung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara?

Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memiliki komunikasi yang baik. Sehingga, PKS menganggap mantan Pangkostrad sahabat.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024