Cara Kemenperin Genjot Kinerja Industri Susu Nasional

Susu sapi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kementerian Perindustrian memaksimalkan pengembangan sektor agro pengolahan susu, dengan meningkatkan suplai bahan baku susu yang saat ini belum memenuhi kebutuhan dalam Negeri.

Tren Investasi sektor Industri Terus Naik, Sinergi Kebijakan Instansi Pemerintah Jadi Sorotan

Pelaksana Teknis (Plt) Ditjen Industri Agro Kementrian Perindustrian, Putu Juli Ardika menjelaskan, cara ini jadi salah satu pemicu gairah peternak sapi susu perah lokal mengembangkan diri. Dengan cara, berani membangun kemitraan dengan perusahaan bahan baku susu. 

Menurutnya, kinerja pertumbuhan ekonomi nasional Kuartal III-2021 berdasarkan Badan Pusat Statistik mencapai 3,51 persen. Di mana sektor industri agro tumbuh positif 2,39 persen.

Lebih Rendah dari Vietnam dan Filipina, Ekonomi Indonesia Diramal IMF Tumbuh Cuma 5 Persen

"Jika ditinjau dari sisi kontribusi, sektor Industri Agro sampai dengan kuartal III-2021 ini berperan terhadap pertumbuhan nasional sebesar 8,77 persen atau 51,16 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan non-migas," ujar Putu disela paparan di Hotel Crown Plaza Bandung, Jumat, 19 November 2021.

Pertumbuhan ini menunjukkan tren bagus dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di mana pertumbuhan PDB Nasional terkontraksi sangat dalam di angka negatif 3,49 persen sementara sektor industri agro juga tercatat di angka negatif 0,45 persen.

KPU Optimistis Pilkada Serentak 2024 Akan Berjalan sesuai UU

Baca juga: Sri Mulyani Tegaskan Cuma Bos yang Fasilitas Kantornya Bakal Dipajaki

Menurutnya, sumber-sumber pertumbuhan industri agro, subsektor industri makanan dan minuman pada kuartal kedua tumbuh baik 2,95 persen. Dengan begitu, optimalisasi sektor minuman dari susu, sangat potensial kembali meningkat dengan longgarnya PPKM Jawa Bali.

"Di mana 38,91 persen dari pertumbuhan industri pengolahan non-migas tersebut disumbangkan oleh subsektor industri makanan dan minuman. Diikuti sub-sektor lainnya yaitu industri pengolahan tembakau berkontribusi sebesar 4,46 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,78 persen, industri kayu dan barang dari kayu sebesar 2,62 persen serta industri furnitur sebesar 1,40 persen," katanya.

Susu

Photo :
  • Times of India

Putu melanjutkan, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan Indonesia pada neraca perdagangan kumulatif Januari sampai dengan September 2021 yang mencatatkan surplus US$32,34 miliar. Jauh membaik dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencapai US$22,64 miliar. 

Peran sektor industri agro dalam hal ini patut diberikan apresiasi. Mengingat pada kuartal ketiga ini dengan capaian tersebut berkontribusi positif sebesar 36,73 persen terhadap total industri pengolahan non migas dan 28,54 persen terhadap total ekspor nasional. 

Hal ini tentu tidak terlepas dari dukungan dari sektor-sektor hulu dalam hal ini sektor pertanian, perkebunan, perikanan. Dan yang tidak kalah penting sektor peternakan sehingga capaian-capaian tersebut dapat diraih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya