Gelar Akad Massal, BTN Sudah Salurkan KPR BP2BT Hampir 7.000 Unit 2021

Akad Massal KPR BTN.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk menggelar akad KPR BP2BT massal yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia akhir pekan ini. Hal itu dilakukan guna penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) untuk memenuhi target 11.000 unit hingga akhir tahun 2021.

SMF Ungkap Rumah Tidak Layak Huni di RI Masih Banyak

Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar menegaskan, gelaran Akad Kredit Massal KPR BP2BT juga merupakan bagian dari rangkaian HUT KPR ke-45 yang jatuh pada tanggal 10 Desember mendatang. Adapun pada Sabtu 20 November 2021 ini, BTN secara serentak berhasil melakukan Akad Kredit Massal KPR BP2BT sebanyak 2.150 unit. 

“Sementara yang sudah kita realisasikan sebelumnya hingga kemarin itu lebih dari 4.000 unit, sehingga saat ini BTN sudah menuju hampir 7.000 unit. Kita akan lakukan akad massal sampai akhir November, sehingga kami berharap target 11.000 itu akan tercapai hingga akhir tahun 2021,” ujar Hirwandi dalam acara Akad Kredit Massal KPR BP2BT di Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari keterangannya, Minggu, 21 November 2021.

Calon Pengantin Bakal Diminta Wakaf Dulu Sebelum Akad, BWI Beberkan Tujuan hingga Metodenya

Hirwandi mengungkapkan, gelaran akad kredit massal ini juga komitmen BTN dalam membantu Pemerintah menggenjot program Pembangunan Sejuta Rumah. Serta dan mengurangi backlog perumahan dengan skema KPR BP2BT.

“Setelah kuota KPR FLPP tahun habis, BTN juga secara serius membantu pemerintah untuk mendorong pembiayaan melalui skema KPR BP2BT agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap dapat memiliki rumah di samping bisnis para pelaku pembangunan perumahan yang berdampak pada 174 industri ikutannya berjalan,” katanya.

Kata Menteri Basuki soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran

Baca juga: Menhub Targetkan Bandara Mentawai Baru Selesai Dibangun Agustus 2022

Hirwandi berharap ke depannya tidak ada lagi pembedaan yang dilakukan pengembang terhadap KPR FLPP dan KPR BP2BT. Sebab, dua-duanya merupakan KPR Subsidi yang sangat bermanfaat dan memudahkan MBR dalam memiliki rumah. 

“Apalagi kini ada dana talangan dari BTN untuk uang muka bagi KPR BP2BT, sehingga pengembang tidak perlu khawatir cash flow nya terganggu,” jelasnya.

Menurut Hirwandi, dengan dana talangan dari Bank BTN maka pencairan subsidi uang muka hingga Rp40 juta bisa dilakukan di depan, sehingga pengembang tidak perlu menunggu pencairan pemerintah yang mungkin butuh waktu. 

Kemudian dari sisi masyarakat konsumen atau debitur, Bank BTN memberikan kemudahan angsuran sama dengan angsuran FLPP dan memberikan pilihan fix suku bunga selama 5 tahun dan 10 tahun.

BTN.

Photo :
  • Dokumentasi BTN.

Kedua lanjutnya, angsuran KPR itu jauh lebih rendah dari FLPP. Sehingga dilihat dari konsumen keuntungannya ada dua yaitu konsumen beli rumah senilai Rp150 juta. 

"Namun mereka membelinya hanya Rp110 juta karena Rp40 juta di subsidi, yang kedua keuntungannya angsurannya hampir sama bahkan lebih rendah dari pada KPR FLPP,” ungkap Hirwandi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna mengaku mengapresiasi kerja keras Bank BTN dalam menyalurkan KPR BP2BT. Dengan demikian target-target yang ditetapkan Pemerintah bisa cepat terealisasi. 

Herry menuturkan, KPR BP2BT ini sangat baik, karena mengajak masyarakat untuk membiasakan menabung, apalagi dari sisi bank produk ini tidak mendistorsi pasar. Kelebihan lainnya, BTN bisa menyalurkan kreditnya dengan bunga pasar, sedangkan ketidakmampuan MBR ditutup Pemerintah dengan tunai sebesar hingga Rp40 juta sehingga sisanyalah yang harus dicicil. 

"Mari kita bangun komitmen bersama bahwa apa yang kita bangun ini memberikan manfaatnya kita semua. Selamat buat BTN lanjutkan terus penyaluran kreditnya, KPR Pasti BTN," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya