Rupiah Melemah Usai Jerome Powell Kembali Pimpin The Fed

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell
Sumber :
  • Twitter.com/@federalreserve

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan Rabu pagi, 23 November 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.270 per dolar AS.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Di pasar spot, pada pukul 09.20 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.272 per dolar AS. Melemah 0,10 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.257.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.272 per dolar AS, cenderung melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.255 per dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, pelemahan rupiah ini dipicu oleh menguatnya indeks dolar AS terhadap mata uang lainnya sejak kemarin. Yaitu di level 96,56.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi

Ibrahim menjelaskan, indeks dolar ini menguat seiring dengan penunjukan kembali Jerome Powel sebagai Gubernur The Federal Reserve oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Menurutnya, dengan kembali memimpinnya Powel di Bank Sentral AS tersebut semakin membuat pelaku pasar keuangan meyakini bahwa kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate aka cepat terjadi.

"Lebih cepat dari perkiraan, meningkat setelah Presiden AS Joe Biden menominasikan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk masa jabatan kedua," ujar Ibrahim dalam analisisnya hari ini.

Di sisi lain, dia melanjutkan para pelaku pasar dan investor juga terus menaruh sentimen terhadap lonjakan kasus COVID-19 yang kembali terjadi di Eropa, diikuti dengan data inflasi yang masih tinggi.

Adapun sentimen yang menghambat pelemahan rupiah lebih lanjut dikatakannya adalah akselerasi serapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang kian cepat dan membaik.

"Pemerintah  memproyeksikan serapan anggaran program PEN mencapai 95 persen setara Rp 705,53 triliun pada akhir 2021," tegas dia.

Dengan berbagai perkembangan ini, Ibrahim memperkirakan bahwa pergerakan rupiah sepanjang hari ini masih akan terus tertekan dengan level saat penutupan perdagangan melemah di level Rp14.240-14.280.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya