Airlangga: Penggunaan Teknologi Digital RI Tertinggi di Asean

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut penggunaan teknologi digital di Indonesia masuk yang tertinggi se-Asean pada tahun 2020 mencapai 47 miliar dolar. Tahun 2021 ini, diprediksi mencapai 70 miliar dolar dengan tingkat pertumbuhan sebesar 43 persen.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

“Peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar didukung oleh total penduduk terbesar keempat di dunia, yang sebagian besar berada dalam usia produktif, tingkat penetrasi internet kita mencapai 76,8 persen demham pengguna internet tahun ini 202,6 juta orang dan meningkat 11 persen dari 2020,” kata Airlangga saat acara AMSI pada Rabu, 24 November 2021.

Menurut dia, saat ini teknologi digital memang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Apalagi, adanya pandemi COVID-19 telah mendorong akselerasi adopsi teknologi digital pada berbagai lini aktivitas masyarakat

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

“Sehingga, hal tersebut membuat ekonomi digital tampil sebagai kekuatan baru perekonomian nasional,” jelas dia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.
Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"

Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT (internet of thinga), artificial intelligence dan lainnya menjadi perkembangan ekosistem digital.

“Berbagai potensi tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi dan produktifitas serta penciptaan inovasi dan inklusivitas dalam perekonomian kita,” ujarnya

Tantangan yang harus diantisipasi

Namun demikian, Airlangga menilai peningkatan arus data digital yang begitu masif didorong adopsi dan inovasi teknologi yang terus berkembang, tentu juga akan diikuti dengan munculnya tantangan dan resiko di ruang digital seperti cyber crime dan kebocoran data.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat adanya 741 jutaan serangan siber yang terjadi bulan Januari hingga Juli 2021. Sejak tahun 2019- 31 Agustus 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan penanganan dugaan kebocoran terhadap 36 penyelenggaraan sistem elektronik.

“Hal-hal diatas menggambarkan betapa pentingnya upaya peningkatan kaitan pengelolaan data dan pengamanan siber, sebagai bagian dari implementasi prinsip perlindungan masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, Airlangga menambahkan pemerintah terus berupaya menjawab berbagai tantangan di ruang digital dan menerapkan pendekatan berbagai stategi, baik sisi hulu, tengah maupun hilir. 

“Di hulu, pemerintah fokus kepada upaya literasi digital melalui kerja sama dengan 100 institusi meliputi komunitas, akademisi dan lainnya,” katanya.

Lalu, pemerintah memusatkan perhatian pada serangkaian tindakan preventif antara lain pemblokiran, penurunan konten-konten negatif atau hoax. Sektor hilir, lanjut dia, pemerintah bersama Polri dan Kejaksaan terus mendorong penegakan hukum.

“Tujuannya guna mencegah penyebaran informasi yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat serta mengganggu keamanan dan ketertiban umum,” ucapnya.

Dengan demikian, Airlangga mengatakan upaya mengoptimalisasikan berbagai tantangan perkembangan ekonomi digital memerlukan kesiapan infrastruktur, terutama penyediaan akses internet untuk layanan publik di seluruh Indonesia termasuk wilayah 3T. 

“Oleh karenanya, pemerintah dan pemangku kepentingan melakukan pembangunan sarana digital termasuk jarngan internet 4G, pengembangan 5G serta pengkajian pembuatan pusat data nasional,” tandasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya