Defisit APBN Oktober 2021 Capai Rp548,9 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr.

VIVA – Kementerian Keuangan mengumumkan realisasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Oktober 2021 masih defisit. Meski begitu defisitnya lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

Yuk Simak! Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional 2022

Hingga 31 Oktober 2021, defisit APBN mencapai Rp548,9 triliun dari target Rp1.006,4 triliun. Defisit ini sebesar 3,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan nilainya turun 28,2 persen dari kondisi Oktober 2020 sebesar Rp764,8 triliun.

"Ini menunjukkan kesehatan atau tren yang membaik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers, Kamis, 25 November 2021.

Sosialisasi Pajak Bareng Sri Mulyani, Ganjar Minta Warga Jangan Takut

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN (ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sri menjelaskan, realisasi defisit tersebut dipengaruhi oleh pendapatan negara yang terealisasi Rp1.510 triliun atau naik 18,2 persen dibanding Oktober 2020. Jika dibandingkan target Rp1.743,6 triliun, realisasinya sudah 86,6 persen.

Soal Banjir Rob, Bupati Demak Curhat ke Sri Mulyani Minta Bantuan

"Jadi kalau kita bicara tentang recovery story kenaikan itu lonjakan pendapatan yang cukup tinggi dari penerimaan negara kita," tegas Sri.

Sementara itu untuk belanja negara, Sri menyebutkan telah terealisasi Rp2.058,9 triliun. Angka ini tumbuh 0,8 persen dari periode yang sama tahun lalu, sedangkan realisasinya sudah mencapai 74,9 persen dari target tahun ini sebesar Rp2.750 triliun.

"Ini langkah konsisten yang sangat baik untuk konsolidasi dan penyehatan fiskal kita, belanja kita relatif flat," ucapnya.

Dengan catatan tersebut, keseimbangan primer mengalami defisit sebesar Rp266,9 triliun dari target tahun ini yang minus Rp633,1 triliun. Defisit keseimbangan primer ini turun 48 persen dari Oktober 2020 sebesar Rp513,2 triliun.

"Jadi ini penurunan yang hampir 50 persen sendiri suatu penurunan keseimbangan primer yang luar biasa sangat cepat," tegasnya.

Untuk realisasi pembiayaan anggaran secara keseluruhan telah mencapai sebesar Rp608,3 triliun. Realisasi ini turun 34,3 persen dari periode yang sama pada tahun lalu Rp926,3 triliun dan sudah sebesar 60,4 persen dari target tahun ini Rp1.006,4 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya