Produksi Geothermal PGE Meroket, Tumbuh 2,9 Persen dari Target

Ilustrasi/Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

VIVA – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil melebihi target produksi geothermal Kuartal III 2021. PGE mencatat produksi setara listrik sebesar 3.861 GWh atau lebih tinggi 2,9 persen dari target yaitu sebesar 3.752 GWh.

6 Tips Membuat Hidup Lebih Tenang, Pikiran Lebih Relaks

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengungkapkan pencapaian di atas target tersebut karena pelaksanaan operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System. 

Secara rinci, kata dia, Area Geothermal (AG) Kamojang berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 1.463 GWh atau lebih tinggi 11 persen dari target kuartal III 2021 yang sebesar 1.319 Gwh.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Baca juga: 10 Tahun ke Depan, RI Bangun Pembangkit Geothermal 7.000 MW
 
Kemudian, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.332 GWh atau lebih tinggi 3 persen dari target yang sebesar 1.293 GWh. AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik sebesar 336 GWh atau lebih tinggi 13 persen dari target yang sebesar 381 GWh.

Ahmad menuturkan, selain menjaga pasokan listrik dari pembangkit yang telah dioperasikan saat ini, PGE juga melakukan kajian dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dari wilayah operasi eksisting. 

Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia di Hannover Messe 2024

Area yang menjadi fokus awal dalam kajian ini adalah Area Ulubelu (Lampung) dan Area Lahendong (Sulawesi Utara).

“PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi (energy mix) nasional menjadi 23 persen pada 2025 di sektor panas bumi dengan strategi bisnis yang terukur untuk menjadi World Class Green Energy Company. Kedepannya PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030,” kata Ahmad dalam keterangannya, Kamis 25 November 2021.

Ahmad mengatakan, saat ini Indonesia ada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.175,7 MW, dan kontribusi dari Wilayah Kerja PGE sebesar 88 persen dari total kapasitas terpasang.

Kapasitas panas bumi terpasang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pencapaian dan Komitmen PGE dalam Bidang Keselamatan Kerja dan Bidang Lingkungan Dalam pelaksanaan operasinya PGE telah berhasil mencapai lebih dari 15 juta jam kerja selamat. Hal ini merupakan suatu aspek yang sangat krusial di bidang bisnis energi. 

Selain itu, PGE Area Lahendong mendapatkan Zero Accident Award dan Area Kamojang mendapat penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 di Tempat Kerja dengan Kategori Platinum dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

PGE juga mendapatkan beberapa penghargaan Subroto Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Atas kontribusi dalam pengembangan panas bumi di Tanah Air, PGE juga mendapat 6 penghargaan Subroto Award 2021. 

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan atas upaya pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja serta lindungan lingkungan (K3LL) panas bumi secara baik dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya