Gandeng BNI, Gibran Genjot Transaksi Cashless di Pasar Tradisional

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Sumber :
  • Fajar Sodiq/VIVA.

VIVA – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming ingin menjadikan Solo sebagai smart city atau kota pintar. Salah satu caranya dengan melakukan program digitalisasi transaksi perdagangan di pasar tradisional yang ada di Solo. 

Momen Prabowo-Gibran Salami Anies-Cak Imin Usai Resmi jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tak pelak kebijakan digitalisasi transaksi yang menyasar banyak pedagang pasar tradisional itu membuat putra sulung Presiden Jokowi itu diganjar rekor dari Muesum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Seperti diketahui Wali Kota Solo sejak mulai menjabat mulai menggalakkan digitalisasi transaksi perdagangan secara cashless atau nontunai menggunakan QRIS. Untuk menggalakan program digitalisasi pasar itu, Gibran pun menggandeng industri perbankan, salah satunya dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Mengintip Isi Garasi Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Prabowo-Gibran

Piagam penghargaan rekor MURI itu diterima langsung Gibran Rakabuming Raka. Meskipun belum genap setahun menjabat sebagai Wali Kota Solo, namun Gibran telah dianggap berhasil menjadi pemrakarsa dan penyelenggaran digitalisasi transaksi pasar tradisional kepada pedagang terbanyak.

Untuk mendukung program smart city, Pemkot Solo dan BNI melakukan kerja sama. Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Direktur BNI, Adi Sulistyowati. Penandatangnan itu juga disaksikan oleh sejumlah direksi BNI, perwakilan Bank Indonesia dan jajaran Muspida Kota Solo.

Ganjar Tak Datang saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres Terpilih

Dalam kesempatan itu, Gibran juga mencoba melakukan transaksi secara cashless saat mengunjungi sejumlah stand pedagang yang hadir di Pendhapi Gede Balai Kota Solo. Selain memborong batik, ayah dua anak itu juga memborong jajanan pasar. Transaksi pembayaran yang dilakukannya secara cashless dengan QRIS.

Gibran menyambut baik dengan adanya kerja sama dengan BNI untuk mendukung program digitalisasi pasar tradisional yang ada di Solo. Harapannya dengan digitalisasi tersebut, nantinya para pedagang dan pembeli di pasar tradisional akan didorong untuk melakukan transaksi pembayaran secara cashless.

“Tantangannya (digitalisasi) di masalah edukasi, edukasi pedagang dan pembeli itu butuh waktu lah. Tapi kita sudah arahnya ke sana, tenang saja,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Jumat, 26 November 2021.

Ia pun meminta agar semua pihak bersabar karena untuk mengubah sistem menuju ramah digitalisasi itu membutuhkan waktu. Namun, ia menargetkan program digitalisasi maupun smart city di Kota Solo itu bisa terwujud sebelum perhelatan G20 di Indonesia.

“Kita butuh waktu untuk edukasi, sosialisasi. Targetnya sebelum G20, harusnya kita kejar semua nanti. Terus untuk smart city semuanya harus ada smart connection juga, jadi kita kan sudah meluncurkan 5G di tahun ini. Nanti kita galakkan lagi,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Ditektur Utama BNI, Adi Sulistyowati mengatakan konsep smart city menjadi salah satu pembahasan hangat dalam Forum G20 Bidang Digital pada Agustus 2021 lalu. Konsep smart city mulai dilirik investor yang terlihat dari keberhasilan Presiden Jokowi dalam mengantongi komitmen investasi dari beberapa negara termasuk kesepakatan G42.

Baca juga: Kemenhub Pamer Alat Uji KIR Keliling, Bakal Layani Ratusan Daerah

“Demi mendukung konsep smart city ini, kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang terintegrasi dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik serta meningkatakan kesejahteraan warga,” ujar dia.

Selanjutnya, dia menambahkan  perseroan juga menghadirkan program BNI Smart City yang hadir dengan solusi end to end yang dapat memenuhi seluruh ekosistem di Kota Solo dan sekitarnya. Yakni, mencakup Smart Govenrment untuk ekosistem Pemkot Solo, Smart Healthcare untuk ekosistem kesehatan, Smart UMKM untuk ekosistem UMKM dan lainnya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Photo :
  • Fajar Sodiq/VIVA.

Menurutnya, program BNI Smart City tidak hanya fokus pada pengembangan ekosistem semata, tapi juga turut mendukung program digitalisasi kabupaten maupun kota.

“Sebagai pioneer dalam digital banking, BNI pun akan menyediakan layanan perbankan secara menyeluruh. Yang meliputi layanan dan jasa perbankan, pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dan smart city, serta pemberdayaan dan peningkatan kapasitas UMKM,” sebutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya