VIVA – Indonesia tengah bertransisi menuju kekuatan ekonomi digital besar di dunia. Pandemi COVID-19 pun telah mendorong percepatan tersebut, seiring dengan pembatasan aktivitas di luar rumah.
Di sisi lain, perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga terus tumbuh pesat. Meskipun, tetap dihantui oleh tekanan ekonomi akibat Pandemi COVID-19 dan perkembangan digital.
Ketua Umum Gerakan UMKM Bangkit, Teguh Anantawikrama mengungkapkan, tantangan ini pada dasarnya mampu diantisipasi UMKM supaya bisa terus tumbuh pesat ke depannya.
Caranya dengan melakukan inovasi produk maupun bisnis proses memanfaatkan kedua tantangan tersebut. Sebab, memanfaatkan perkembangan teknologi digital dapat memperluas akses pasar.
Teknologi mampu mentransformasi kehidupan masyarakat dengan membuka akses dan peluang, dan meringankan beban hidup mereka," kata dia dikutip dari pemaparannya, Sabtu, 27 November 2021.
Dia menilai, saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.
"Indonesia memiliki 150 Juta pengguna internet. Nomor empat di antara 20 negara," tegasnya.
Oleh sebab itu, dia pun menginisiasi Gerakan Nasional UMKM bangkit dengan cara membangun UMKM berbasisi inovasi. Menurut Teguh inovasi produk dan model bisnis di masa ini merupakan keniscayaan.
"Dengan teknologi, kami ingin menjawab permasalahan UMKM dalam menjalankan proses bisnisnya dan meningkatkan keuntungan dengan memperluas pasar, meningkatkan produktivitas, dan juga membantu efisiensi usaha," papar dia.
Melalui Gernas ini, dia turut menawarkan program dukungan, seperti perluasan akses pembiayaan, perluasan akses pemasaran, mendorong terciptanya Ekosistem yang sehat, mendorong tumbuhnya supply chain yang efisien, pendampingan dalam menumbuhkan daya tahan mental dan sikap entrepreneurship.
