Moody's Naikkan Outlook Rating Lippo Karawaci ke Level Positif

Lippo Karawaci
Sumber :

VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memperoleh outlook rating ‘positif’ dari Moody’s setelah lembaga tersebut mengkaji ulang kinerja bisnis LPKR, posisi finansial, dan likuiditas. Sebelumnya, LPKR diberikan rating ‘Stable’ atau stabil.

Penyanyi Hizrah yang Sempat Viral Kini Sukses Jadi Milyarder di Bisnis Herbal

Chief Executive Officer (CEO) LPKR John Riady mengatakan, perubahan outlook menjadi 'Positif' itu merupakan hasil dari perbaikan arus kas operasi perusahaan holding melalui pertumbuhan yang kuat. Yaitu pada pra penjualan, penyelesaian proyek yang sedang berjalan, dividen anak perusahaan serta negosiasi ulang biaya subsidi sewa yang produktif.

Moody’s juga mencatat kemungkinan akan menaikkan rating LPKR ke B2 dari B3 jika arus kas operasi pada level perusahaan holding berada di area positif dan LPKR tidak bergantung kepada penjualan aset, serta rasio utang menunjukkan perbaikan. Moody’s juga mencatat bahwa posisi kas LPKR cukup untuk menutupi biaya selama 18 bulan ke depan.

Miliarder di Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati Gegara Menipu Bank Rp 697 Triliun

CEO Lippo Karawaci, John Riady.

Photo :
  • VIVA/Fikri

"Kami senang dengan outlook rating ‘positif’ dari Moody’s yang didukung perbaikan arus kas, kenaikan likuiditas, dan pra penjualan yang tinggi dari perusahaan. Perubahan outlook menjadi ‘positif’ ini juga merupakan bukti implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan kemampuan manajemen dalam mengembangkan industri properti dan bisnis kesehatan di Indonesia," ujar John dikutip dalam keterangan tertulis, Senin 29 November 2021.

Hubungan dengan Rizky Irmansyah Diduga Kandas, Nikita Mirzani Sibuk Sama Cowok Lain di Bali?

Pendapatan LPKR selama 9 bulan pertama tahun 2021 naik 44 persen year on year (YoY) menjadi Rp10,95 triliun dan EBITDA naik sebesar 84 persen seiring dengan pertumbuhan bisnis yang baik dalam pengembangan properti dan layanan kesehatan. 

Sampai dengan 10 bulan pertama tahun 2021, LPKR membukukan pra penjualan sebesar Rp4,4 triliun, sehingga pencapaian pra penjualan selama tahun 2021 diestimasi dapat mencapai Rp4,7 triliun, dan pada tahun 2022 mencapai Rp5,2 triliun. 

Sampai dengan 9 bulan pertama tahun 2021, LPKR melaporkan posisi kas perusahaan holding ada di posisi Rp2,3 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya