Kemenhub Punya Pedoman Baru Pelaksanaan Fungsi Pelayanan Publik

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenhub.

VIVA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan meluncurkan pedoman baru yaitu ‘Hospitable Sporit’ dalam rangka pelaksanaan fungsi pelayanan publik. Hal ini pun ditegaskan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Implementasi Budaya Kerja dan Peningkatan Kapasitas SDM Bagi Bank Daerah Seluruh Indonesia

Peluncuran ‘Hospitable Spirit’ ini dilaksanakan oleh Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha di Jakarta, pada Selasa, 30 November 2021, bertepatan dengan penyelenggaraan kegiatan Diseminasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di lingkungan Ditjen Hubla. 

Acara itu diikuti oleh para Direktur, Kepala Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) beserta perwakilan dari Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal baik secara luring maupun dengan daring.

Ombudsman RI Harap IKN Ubah Lanskap Penyelenggaraan Pelayanan Publik Indonesia

“Ini merupakan hasil buah pemikiran bersama yang dirumuskan oleh para Duta Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, sehingga sangat mencerminkan nilai layanan yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Arif Toha dalam keterangannya, Selasa, 30 November 2021.

Dia menjelaskan, setidaknya ada 6 makna yang harus dijalankan dalam pedoman itu. yaitu Hospitable berarti melayani dengan hati, ramah, hangat, bersahabat, melalui penerapan senyum, salam, sapa, sopan dan santun (5S) secara konsisten. Kemdian safe dan secure berarti mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan demi mewujudkan zero accident.

Strategi Kemnaker Dongkrak Kualitas Layanan Publik Ditengah Perubahan Budaya

Selanjutnya, pleasant dan comfort yang berarti menghadirkan lingkungan dan area pelayanan publik yang menyenangkan, nyaman, modern, dan lengkap. Lalu integrity yang berarti membangun hubungan dengan pengguna jasa atas dasar kepercayaan, kejujuran, dan transparansi, responsive berarti cepat, tanggap dan solutif akan kebutuhan dan kendala pengguna jasa.

“Kemudian integrated dan traceable yang berarti sistem pelayanan terintegrasi, mampu telusur, informatif, mutakhir, dan mudah di akses oleh pengguna jasa’ ujarnya.

Dia menegaskan, Ditjen Hubla harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Apalagi pelayanan publik di bidang transpotasi laut sangat dinamis, di mana masing-masing daerah memiliki karakter dan permasalahan yang berbeda-beda.

Baca juga: Kredit hingga Renovasi Rumah Bisa Lewat Program JHT, Begini Caranya

“Namun demikian, hal ini harus menjadi tantangan sendiri bagi jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, sehingga kita harus tetap melakukan layanan terbaik yaitu bekerja dengan hati, menekan ego dan tidak arogan saat bertemu dengan penggguna jasa” katanya.

Untuk itu, melalui kegiatan Diseminasi Peningkatan Kualitas Pelayan Publik diharapkan seluruh jajaran dapat melakukan internalisasi makna dan tujuan dari Hospitable Spirit, sehingga mampu melaksanakan pelayanan publik yang prima sebagai wujud nyata kita untuk memenuhi sasaran reformasi birokrasi.

Selain itu, Arif juga berpesan kepada para insan Perhubungan Laut baik di tingkat pusat maupun Unit Pelaksana Teknis, dapat melaksanakan pelayanan publik yang prima. Dengan melaksanaan nilai Hospitable Spirit namun tetap menerapkan Core Values 'BerAKHLAK'.

Gedung Karsa Direktorat Perhubungan Laut Kemenhub

Photo :
  • VIVA/Syaefullah

“Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar. Mempunyai semboyan yang sama dalam melaksanakan tugasnya dan harus mempunyai orientasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutupnya (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya