APBN Telah Terapkan Nilai Islam, Sri Mulyani: Tak Dilabelkan Saja
- ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris.
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menerapkan nilai-nilai Islam, meski tidak dilabeli pemerintah dengan nama-nama Islam.
Dia menekankan, ini tergambar dari alokasi anggaran yang telah menyasar rakyat paling miskin hingga rentan miskin. Bahkan, ini menurutnya telah menjadi perhatian kuat Presiden Joko Widodo.
"Ini adalah salah satu bentuk perwujudan nilai Islam, mungkin tidak dilabelkan dalam bentuk atau dalam terminologi yang berbahasa Islam," kata dia saat menghadiri Pembukaan Ijtima' Sanawi, Kamis, 2 Desember 2021.
Sri pun membuktikan, pemerintah telah menganggarkan lebih dari Rp430 triliun untuk membantu 10 juta masyarakat yang paling miskin atau rentan dan 18 juta masyarakat mendapat bantuan dalam bentuk sembako.
"Dan kita tambahkan di desa 5,8 juta keluarga yang diberikan bantuan selama pandemi ini kita masih berikan dalam bentuk berbagai dukungan kepada kelompok keluarga yang tidak mampu ini," tuturnya.
Selain membantu dalam aspek kehidupan sosialnya, pemerintah menurutnya juga telah memanfaatkan APBN untuk membantu masyarakat miskin dengan memberikan beasiswa hingga subsidi internet dan listrik.
APBN 2020
- vstory
"Ini yang disebut di dalam esensi value Islam yaitu kita peduli kepada mereka yang mengalami atau dalam situasi kesusahan dan ini diwujudkan dalam fiscal policy APBN kita," tegas Sri.
Dia menekankan, kebijakan APBN yang telah menerapkan nilai-nilai Islam ini menurutnya juga telah diarahkan pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat secara merata, tidak hanya memberikan bantuan.
"APBN kita telah memberikan alokasi yang sangat besar bagi membantu mereka yang tidak mampu, sehingga mereka bisa menjadi masyarakat yang semakin sejahtera," tutur dia.
