Proyeksi Gubernur BI: Ekonomi Indonesia 2022 Tumbuh 5 Persen

Gubernur BI Perry Warjiyo
Sumber :
  • Zoom meeting

VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan bahwa tahun 2022 mendatang perekonomian Indonesia akan menjadi lebih baik menuju ke arah pemulihan.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 diperkirakannya akan berada di kisaran antara 4,7 persen sampai 5 persen dari perkiraan tahun 2021 ini yang berada di kisaran 3,2 persen sampai 4 persen.

"Konsumsi, investasi, dan tentu saja ekspor. Inflasi terkendali InsyaAllah 3 +/- 1 persen sebagaimana sasaran yang sudah ditetapkan, dan tentu saja pertumbuhan kredit 6 persen sampai 8 persen," kata Perry dalam telekonferensi, Kamis 2 Desember 2021.

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selain itu, Perry juga mengatakan bahwa pada sektor ekonomi dan keuangan digital, keduanya diperkirakan akan terus meningkat sangat cepat di dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Ekonomi Sirkular

Karenanya, guna menuju ke arah tersebut, Perry memastikan bahwa BI akan menerapkan prinsip kehati-hatian, guna menata jalan menuju ke arah Pemulihan Ekonomi Nasional yang lebih baik lagi di tahun 2022 mendatang.

Dia menjelaskan hal-hal apa saja yang harus direspons melalui sinergi kebijakan ekonomi nasional, yang saat ini menurutnya telah terjalin erat dan diharapkan akan semakin erat lagi ke depannya.

"Yakni sinergi kebijakan antara pemerintah, Bank Indonesia, KSSK, dan tentu saja dari seluruh pemangku kepentingan termasuk pimpinan dan anggota Komisi XI-DPR," ujarnya Perry.

Kemudian, Perry juga menekankan perihal adanya satu prasyarat yang harus dilakukan bersama, guna mencapai tujuan pemulihan ekonomi nasional tersebut. Prasyarat tersebut yakni mempercepat keseluruhan program vaksinasi secara nasional, agar imunitas massal juga bisa segera tercapai.

"Dan tentu saja memulai secara bertahap untuk membuka sektor-sektor ekonomi, karena itu akan turut mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya